RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sopir dan pengusaha angkutan umum Elf K-01A jurusan Terminal Kalijaya Cikarang-Terminal Bekasi menyampaikan protes terkait titik pemberhentian BisKita Trans Wibawa Mukti yang dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Koordinator aksi pengemudi Elf K-01A, Nasrul (39), mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan Dinas Perhubungan mengenai titik pemberhentian. Namun, kenyataannya titik tersebut berbenturan dengan halte yang digunakan oleh penumpang Elf K-01A.
“Ini ada sedikit pelanggaran, seharusnya mereka mengambil titik koridor yang sudah disepakati. Tapi ini mereka ngambilnya di luar koridor,” ucapnya, Selasa (3/12).
BACA JUGA: BisKita dan Elf K-01 Berbenturan Rute, Pemkab Bekasi Diminta Diskusi dengan Pengusaha
Selain itu, Nasrul juga mengeluhkan penurunan pendapatan yang dialami sopir sejak BisKita Trans Wibawa Mukti mulai beroperasi. Ia menyebutkan, banyak penumpang beralih ke BisKita Trans Wibawa Mukti yang masih gratis.
“Uji coba BisKita ini masih gratis. Pastinya banyak penumpang yang memilih gratis untuk naik biskita,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, mengatakan para pengusaha dan sopir Elf K-01A meminta evaluasi terhadap titik pemberhentian BisKita Trans Wibawa Mukti yang dianggap terlalu berdekatan dengan halte Elf.
“Mereka minta evaluasi halte-halte yang dianggap berdampingan dengan BTS. Beberapa penumpang yang masih menggunakan Elf K-01A, tidak masuk dalam konsumen BisKita,” jelas Yana.
BACA JUGA: Dishub Bakal Tambah Rute Baru BisKita Trans Wibawa Mukti 2025
Diketahui, layanan ini melintasi rute sepanjang 40 kilometer pulang-pergi dengan 50 titik pemberhentian mulai dari Stasiun Kereta Api Cikarang hingga Stasiun LRT Jatimulya. Setiap pemberhentian ada marka merah bertuliskan buy the service (BTS).
Yana menambahkan bahwa para sopir Elf K-01A juta meminta agar rute operasional Elf K-01A diperpanjang hingga ke perbatasan Karawang untuk menghindari persaingan dengan BisKita di koridor pertama.
“Kami sudah berkoordinasi dengan provinsi Jawa Barat untuk menindaklanjuti permintaan mereka,” tutup Yana. (and)