Berita Bekasi Nomor Satu

Waspada! Gelombang Tinggi Berpotensi Terjang Pesisir Bali di Malam Pergantian Tahun

Wisatawan menikmati ombak Pantai Kuta Bali, menjelang malam pergantian tahun baru 2025. Foto: ANTARA/Xinhua/Xu Qin

RADARBEKASI.ID, BALI-Dalam rilis terbarunya, BMKG mengungkapkan bahwa bibit siklon tropis 98S berpotensi memicu gelombang laut tinggi dan peningkatan kecepatan angin di kawasan Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Bali, dan sekitarnya. BMKG mencatat bibit siklon tropis 98S saat ini terdeteksi di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.

Wilayah ini sebelumnya telah diidentifikasi sebagai area yang berpotensi menjadi siklon tropis dalam beberapa hari terakhir. Bibit siklon tersebut memiliki pusat sirkulasi di koordinat 94.5 derajat BT dan 15.9 derajat LS, dengan kecepatan angin maksimum yang telah melebihi 28 kilometer per jam.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, bibit siklon ini berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dengan kategori rendah. Meskipun demikian, dampak tidak langsungnya perlu diwaspadai, terutama berupa gelombang laut tinggi dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Pengelola Wisata Sunge Jingkem Pastikan Perahu Tak Beroperasi Jika Cuaca Buruk

BMKG mencatat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan antara 8 hingga 25 knot. Sementara itu, di wilayah selatan Indonesia, pola angin bergerak dari Barat ke Barat Laut dengan kecepatan berkisar 8 hingga 27 knot. Kondisi ini diperkirakan memengaruhi sejumlah wilayah perairan, antara lain:

  • Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung
  • Samudra Hindia selatan Jawa-NTB
  • Laut Jawa
  • Laut Natuna Utara
  • Samudra Pasifik utara Papua

“Ketinggian gelombang di wilayah ini diprediksi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Sementara itu, gelombang lebih tinggi, mencapai 2,5 hingga 4 meter, diperkirakan terjadi di perairan Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Bali, Laut Natuna Utara, dan sekitarnya,” tulis BMKG dalam keterangannya yang dikutip Radar Bekasi, Selasa (31/12).

BMKG mengimbau agar pelaku transportasi pelayaran, seperti kapal nelayan, feri, tongkang, dan kapal pesiar, berhati-hati terhadap potensi bahaya ini. Dwikorita menekankan bahwa masyarakat dan wisatawan perlu memantau informasi cuaca terbaru untuk memastikan keselamatan.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepanjang Desember

“Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga awal Januari. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi dampak seperti banjir, gelombang tinggi, dan angin kencang,” jelasnya. (ce1)