RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ammira, bocah perempuan berusia tujuh tahun ditemukan tak bernyawa di depan sebuah warung kelontong di Jalan Saung Ranggon Desa Cikedokan Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi. Polisi menduga Ammira menjadi korban tabrak lari.
Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Bintang, menjelaskan bahwa jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi yang hendak membuka warung pada Jumat (18/4) sekitar pukul 07.15 WIB.
Korban ditemukan dalam posisi duduk bersandar pada rak kayu tempat bensin eceran dekat karung sampah di depan warung.
“Si anak disenderkan di dekat rak kayu dekat karung sampah,” ucapnya kepada wartawan, Sabtu (19/4).
Saksi yang mengenali korban kemudian memberitahu kepada orangtuanya. Polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan warga.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan adanya luka-luka di tubuh Ammira serta ditemukan bekas pengereman kendaraan di sekitar tempat kejadian. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Ammira menjadi korban tabrak lari.
“Dugaan awal ini laka lantas. Diduga korban tabrak lari,” kata Bintang.
Bintang mengatakan sebelum ditemukan meninggal, pagi itu korban bersama ibu dan bapaknya sempat keluar berboncengan motor. Setelah itu Ammira dan ibunya kembali pulang ke rumah.
Sekembalinya ke rumah, Amira sempat meminta uang kepada ibunya untuk jajan di warung. Korban lalu diberi uang Rp2.000.
“Informasi saat awal warung itu buka ditemukan uang Rp2 ribu di sekitar kejadian,” paparnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, Kompol Sugihartono, mengatakan korban diduga ditabrak saat menyeberang jalan.
“Kendaraan tidak dikenal (proses penyelidikan,red) melaju dari arah timur menuju barat, setibanya di TKP menabrak penyeberang jalan Saudari AR (7) yang diduga menyeberang jalan dari utara ke selatan,” jelas Sugihartono.
Akibat kecelakaan tersebut, korban meninggal di lokasi kejadian. Sementara pelaku melarikan diri. Upaya polisi mengungkap pelaku tabrak lari terkendala minimnya saksi dan keberadaan CCTV di sekitar lokasi.
“Minim saksi dan CCTV,” kata Sugihartono. (oke)