Berita Bekasi Nomor Satu

Batal ke Bali, SMK Karya Pembaharuan Bekasi Tak Kembalikan Uang Orangtua Murid Sepenuhnya, Ini Penjelasan KCD

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna. FOTO: ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI — SMK Karya Pembaharuan Bekasi membatalkan rencana kegiatan siswa ke Bali, setelah orangtua murid mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Namun, uang orangtua murid yang disetor ke sekolah secara cicilan tidak  dikembalikan sepenuhnya.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna, menjelaskan bahwa uang yang dibayarkan orangtua murid melalui cicilan ke sekolah tidak seluruhnya diperuntukkan untuk kegiatan perpisahan. Karena itu, pengembalian uang pun tidak dilakukan secara penuh.

“Infonya memang tidak sepenuhnya, karena yang dibayarkan bukan untuk perpisahan saja, tapi juga ada SPP. Nanti akan dirincikan terlebih dulu berapa anggaran yang akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya,” ucap I Made kepada Radar Bekasi, Minggu (27/4).

BACA JUGA: SMK Karya Pembaharuan Bekasi Batalkan Rencana ke Bali Seusai Orangtua Murid Ngadu ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat 179 siswa kelas 12 angkatan 2022/2023 yang direncanakan mengikuti kegiatan perpisahan ke Bali pada Juni 2025. Selama tiga tahun, para siswa membayar cicilan sebesar Rp300 ribu per bulan ke sekolah.

Rincian pembayaran tersebut meliputi SPP sebesar Rp150 ribu, tabungan akhir ujian dan ijazah Rp50 ribu, serta tabungan untuk perpisahan ke Bali Rp100 ribu. Besaran ini telah disepakati bersama orangtua murid sejak awal penerimaan siswa baru. (dew/oke)