RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Air putih merupakan salah satu elemen paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Meski terlihat sederhana, air putih memiliki peran vital dalam menjaga fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik. Tidak hanya sebagai pelepas dahaga, air putih membawa berbagai manfaat penting bagi kesehatan secara menyeluruh.
Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60 persen air. Oleh karena itu, menjaga kecukupan cairan sangat penting untuk menunjang berbagai fungsi tubuh, di antaranya, mencegah dehidrasi, menjaga suhu tubuh tetap normal, melindungi jaringan tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi.
Meski air putih sangat dibutuhkan tubuh, tidak semua air layak untuk dikonsumsi. Air yang terlihat jernih belum tentu aman. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kriteria air minum yang baik, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Setiap negara mungkin memiliki standar yang berbeda terkait kelayakan air minum. Namun secara umum, baik menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Baca Juga: Jarang Diketahui, 5 Makanan Ini Ternyata Efektif Turunkan Berat Badan
Melansir dari Alodokter, berikut 5 kriteria air putih yang layak minum:
1. Bebas dari Bau, Warna, dan Rasa
Ciri utama air minum yang layak konsumsi dapat dengan mudah dikenali melalui pancaindra. Air seharusnya tidak memiliki warna, bau, maupun rasa, dengan kata lain, air yang sehat adalah air yang jernih, tidak beraroma, dan terasa tawar.
Jika air terlihat keruh, berbau menyengat, atau memiliki rasa yang tidak biasa, hal tersebut menandakan adanya kontaminasi. Air semacam ini kemungkinan besar mengandung kuman, bakteri, atau zat kimia berbahaya yang dapat memicu gangguan kesehatan.
2. Tidak dalam Suhu yang Terlalu Tinggi
Suhu juga menjadi faktor penting dalam menentukan apakah air aman diminum atau tidak. Paparan suhu tinggi dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya.
Misalnya, bakteri seperti Coliform berkembang optimal pada suhu sekitar 37 derajat celcius, sementara Escherichia coli (E. coli) tumbuh pesat di suhu 44,2 derajat celcius. Oleh karena itu, air minum sebaiknya disimpan di suhu ruangan yang sejuk dan tidak terkena panas langsung.
3. Bebas dari Mikroorganisme Patogen
Air minum harus terbebas dari mikroorganisme berbahaya seperti E. coli dan Salmonella, yang berpotensi menyebabkan infeksi saluran cerna seperti diare.
Meskipun mikroorganisme ini tidak terlihat secara kasat mata, Anda bisa mencegah kontaminasi dengan menjaga kebersihan sumber air, menjauhkannya dari tempat pembuangan sampah atau toilet, serta menyimpannya di tempat yang teduh.
Baca Juga: 5 Langkah Sederhana untuk Menurunkan Demam Tinggi di Rumah
Jika Anda mengonsumsi air dalam kemasan, pastikan produk tersebut terdaftar di BPOM, tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan tidak disimpan di bawah paparan sinar matahari langsung.
4. Tidak Mengandung Zat Kimia Berbahaya
Kualitas air minum juga ditentukan oleh kandungan kimianya. Air yang sehat harus bebas dari bahan berbahaya seperti arsenik, timbal, merkuri, amonia, dan benzena.
Paparan jangka panjang terhadap zat kimia ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius seperti kerusakan ginjal, gangguan reproduksi, kanker, bahkan hambatan perkembangan fisik dan mental.
Biasanya, air yang tercemar bahan kimia memiliki bau menyengat atau rasa logam yang tidak alami. Oleh karena itu, kenali tanda-tanda awal air yang tidak layak konsumsi.
5. Memiliki Tingkat Keasaman (pH) yang Seimbang
pH air yang ideal berada di kisaran 6,5 hingga 8,5. Walaupun pH air tidak secara langsung menyebabkan penyakit, kadar keasaman yang tidak seimbang dapat menjadi indikator adanya polutan atau risiko kontaminasi.
Air dengan pH terlalu rendah cenderung lebih asam dan bisa menyebabkan korosi pada saluran air, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi logam berat. Di sisi lain, air dengan pH terlalu tinggi bisa menyebabkan gangguan seperti alkalosis, dengan gejala seperti mual, muntah, dan diare.
Memastikan air minum memenuhi semua kriteria di atas sangat penting untuk mencegah penyakit yang berasal dari air tercemar. Untuk menambah perlindungan, Anda juga bisa menggunakan filter air di rumah agar kualitas air tetap terjaga.(ce2)