Berita Bekasi Nomor Satu

Gold’s Gym Bekasi Tunda Penutupan Operasional, Member Tuntut Refund Rp600 Juta

MASIH BUKA: Salah satu tempat Klub Kebugaran Gold's Gym yang terletak di Lantai 4 Grand Metropolitan Mall Bekasi, Selasa (10/6) RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Manajemen Gold’s Gym (GG) Grand Metropolitan Mall Bekasi menunda penutupan operasional yang semula dijadwalkan pada akhir Juni 2025 menjadi 31 Agustus 2025. Meski demikian, penundaan ini belum meredam kekecewaan dan protes dari para member yang merasa dirugikan secara sepihak.

Sejumlah member aktif yang tergabung dalam komunitas WhatsApp GG Bekasi memperkirakan total kerugian akibat penutupan mencapai sekitar Rp600 juta. Nilai itu mencakup pembayaran membership jangka panjang serta ribuan sesi personal trainer (PT) yang belum terpakai.

“Kerugian dari 77 member yang sudah terdata mencapai sekitar Rp600 juta, termasuk 1.370 sesi PT yang belum digunakan,” ungkap E, salah satu admin komunitas, saat dihubungi Radar Bekasi, Rabu (18/6).

BACA JUGA: Gold’s Gym Tutup, Member di Bekasi Kecewa

Informasi penutupan, menurut E, pertama kali beredar bukan melalui jalur resmi, melainkan ucapan seorang instruktur saat sesi latihan. Notifikasi resmi baru dikirimkan melalui email pada 2 Juni 2025.

“Kami tahu pertama kali dari candaan instruktur, baru kemudian ada email. Tapi tetap tidak ada kejelasan dari pihak manajemen lokal maupun pusat,” ujar E.

Keputusan sepihak tersebut membuat banyak member terkejut, terlebih bagi mereka yang baru saja memperpanjang keanggotaan atau membeli paket PT.

“Saya pribadi baru memperpanjang untuk setahun di bulan Mei. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, dan saat kami tanya soal refund, jawabannya tidak jelas,” keluhnya.

Karena tidak mendapat kepastian dari cabang Bekasi, sejumlah member kemudian berinisiatif menjalin komunikasi langsung dengan manajemen pusat. Meski sempat menggelar pertemuan, hasil diskusi dinilai tidak memuaskan.

“Pihak pusat menyebut tidak bisa melakukan refund karena alasan krisis ekonomi. Solusinya hanya pengalihan ke cabang lain yang cukup jauh,” kata E.

Ia menambahkan, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari manajemen pusat, baik lisan maupun tertulis, terkait tuntutan refund maupun kompensasi.

Ironisnya, lanjut E, pihak GG masih aktif menawarkan perpanjangan keanggotaan hingga akhir Mei, ketika rencana penutupan diduga sudah diketahui oleh internal.

“Kami merasa seperti dijebak. Sales masih menawarkan paket, padahal manajemen seharusnya sudah tahu gym akan tutup dalam waktu dekat,” ucapnya.

Komunitas member telah merumuskan sejumlah tuntutan kepada manajemen, antara lain pengembalian dana membership dan sesi PT yang belum digunakan. Selain itu, jaminan akses gym hingga masa membership berakhir dan tidak ada pengurangan layanan seperti kelas olahraga meski mendekati penutupan.

“Kami tidak menuntut full refund. Kami hanya meminta hak kami dikembalikan sesuai porsi yang belum terpakai,” tegas E.

Hingga kini, upaya komunikasi lewat email, telepon, dan pesan WhatsApp belum membuahkan hasil. Para member berharap manajemen membuka ruang dialog dan memberikan kepastian.

“Intinya kami siap bermediasi, asal ada keputusan jelas dan tidak berlarut-larut,” tandas E. (rez)