Berita Bekasi Nomor Satu

UMKM Mamin Kota Bekasi Keluhkan Penjualan Stagnan

Ketua UMKM Cluster Mamin, Afif Ridwan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor makanan dan minuman (mamin) mengeluhkan stagnasi bahkan penurunan signifikan dalam penjualan produk mereka. Penurunan ini diduga kuat dipicu oleh melemahnya daya beli masyarakat.

Ketua UMKM Cluster Mamin, Afif Ridwan, menyebutkan bahwa saat ini tren penjualan cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya, baik melalui kanal offline maupun online.

“Progresnya stagnan, bahkan condong ke penurunan. Penjualan sekarang rata-rata turun jika dibandingkan tahun lalu,” ujar Afif kepada *Radar Bekasi*, Kamis (24/7).

BACA JUGA: Buka Baraka Market 2025, Wali Kota Bekasi Tekankan Pentingnya Kolaborasi

Meski sebagian besar pelaku UMKM sudah beradaptasi dengan teknologi dan mengandalkan penjualan digital, menurut Afif, hal tersebut belum mampu menggenjot pertumbuhan secara signifikan.

“Sekarang rata-rata pelaku UMKM sudah melek teknologi, penjualan juga dibantu lewat online. Tapi kenyataannya baik offline maupun online tetap stagnan,” jelasnya.

Ia menambahkan, penurunan daya beli masyarakat sangat mempengaruhi kinerja penjualan UMKM. Bahkan, berdasarkan pemantauan pihaknya, penurunan penjualan bisa mencapai 70 persen.

“Penurunannya bisa sampai 70 persen. Minimnya penjualan ini karena daya beli masyarakat yang semakin lemah,” ungkapnya.

Afif berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih, termasuk dukungan dan kebijakan yang mampu mendorong peningkatan kembali daya beli dan perputaran ekonomi di sektor UMKM.

“Kami berharap ada arahan, saran, dan dorongan nyata dari pemerintah untuk membantu meningkatkan kembali penjualan dan daya beli masyarakat,” pungkasnya.(dew)