RADARBEKASI.ID, BEKASI – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kembali melanjutkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyelenggaraan Kelas UMKM ke-V dalam rangkaian Hari Ritel Nasional (HRN) 2025, secara daring dari Alfa Tower, Alam Sutera Tangerang, Rabu (17/9), dimana Alfamart menjadi tuan rumah kelas kali ini.
Mengusung tema “Strategi Penjualan Online dan Offline”, kelas kali ini menghadirkan Dedy Budiman, Champion Sales Trainer sekaligus Founder Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia.
Dalam sesi pelatihan yang berlangsung secara daring, Dedy menekankan pentingnya semangat pantang menyerah bagi UMKM, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini.
“UMKM jangan ngeluh. Meski dalam kondisi perekonomian yang dirasa tidak baik-baik saja, UMKM harus tetap belajar dan survive. Apalagi Aprindo sudah memfasilitasi kita dengan serial kelas UMKM online ini. Langit dan Bumi itu ibarat online dan offline. Jadi UMKM harus kuasai langit dan bumi,” tegas Dedy.
Melalui materi presentasi dan diskusi interaktif, Dedy membagikan strategi praktis penjualan yang dapat langsung diterapkan oleh UMKM, baik di kanal daring maupun luring. Ia menekankan bahwa kemampuan mengelola penjualan di dua kanal tersebut akan menjadi kunci pertumbuhan UMKM dalam ekosistem ritel modern.
Sesi berikutnya, Sophan Supandi, Managing Director Radiv Asian Management Advisory sekaligus Director Asosiasi Marketing Indonesia (IMA), memaparkan strategi pemasaran berbasis Word of Mouth (WOM) dan Fear of Missing Out (FOMO).
Menurutnya, keterbatasan modal dan akses promosi bisa diatasi dengan strategi low cost – high impact. WOM mampu membangun kepercayaan jangka panjang melalui rekomendasi pelanggan, sementara FOMO menciptakan urgensi yang mendorong keputusan pembelian lebih cepat.
“Strategi WOM dan FOMO bukan hanya teknik sekali pakai, tapi sebuah siklus yang terus berputar. Kuncinya ada pada ketajaman membaca tren, memahami perubahan perilaku pelanggan, dan mengeksekusi promosi pada waktu yang tepat,” jelas Sophan.
Ia menambahkan bahwa kepuasan pelanggan menjadi modal penting. Pelanggan yang puas akan loyal, menjadi promotor sukarela, dan merekomendasikan produk ke orang lain.
Ketua Panitia HRN 2025, Hans Harischandra Tanuraharjo, menyampaikan bahwa kelas ini merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi Aprindo bagi UMKM Indonesia.
“Hari Ritel Nasional bukan hanya perayaan bagi sektor ritel, tetapi juga momentum untuk membangun sinergi antara pelaku ritel modern dengan UMKM. Melalui kelas-kelas seperti ini, kami berharap UMKM dapat naik kelas, memperkuat daya saing, dan terus bertahan menghadapi perubahan pasar,” ujarnya.
Kelas UMKM ke-V ini juga diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia secara online melalui Zoom dan kanal YouTube live streaming.
Antusiasme peserta terlihat dari beragam pertanyaan yang diajukan seputar teknik closing, strategi branding, hingga pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan jangkauan penjualan.
Dari total rangkaian, kelas online UMKM HRN 2025 masih menyisakan dua sesi lagi dengan topik yang tidak kalah menarik. Selain kelas UMKM, masih banyak agenda lain yang akan berlangsung menjelang puncak perayaan Hari Ritel Nasional pada 11 November 2025.
Sebagai penutup, Aprindo mengajak seluruh pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan belajar ini sebaik-baiknya. Dengan menguasai strategi penjualan online dan offline, UMKM diharapkan bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh lebih tangguh di tengah persaingan ritel yang semakin dinamis. (oke)











