RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mulai bersiap menghadapi potensi gejolak harga kebutuhan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026. Pemerintah menilai momentum akhir tahun kerap memicu gangguan distribusi barang, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga di pasar.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan bahwa stabilitas distribusi menjadi fokus utama agar pasokan tetap terjaga. Ia menilai, ketika suplai barang tersendat, harga komoditas kebutuhan pokok rentan melonjak.
“Pertama sidak pasar, kedua memastikan distribusinya bisa berjalan dengan baik,” ujarnya, Selasa (2/12).
Tri menambahkan, ketersediaan barang adalah faktor penentu dalam menjaga kestabilan harga. Ia menilai pemerintah daerah harus bergerak cepat sebelum gejolak terjadi.
“Karena ini persoalannya terkait bagaimana ketersediaannya. Pada saat barang itu tersedia, harganya juga akan stabil,” kata Tri.
Selain langkah di tingkat daerah, Pemkot Bekasi juga menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat terkait pengendalian harga pangan dan distribusi logistik menjelang akhir tahun.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi menggelar operasi pasar murah di 12 kecamatan sebagai upaya menahan kenaikan harga di tingkat konsumen. Program tersebut menyasar komoditas yang paling banyak mengalami fluktuasi harga di pasaran.
“Kemarin baru saja kita lakukan operasi pasar di 12 kecamatan,” tutup Tri. (sur)











