RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seiring dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, pertamax, dan lainnya, Komunitas Peduli Lingkungan (Kopel) di Desa Danau Indah Cikarang Barat Kabupaten Bekasi telah memulai langkah dengan mengolah sampah plastik menjadi BBM jenis solar, bensin dan minyak tanah meskipun belum diuji kandungan oktannya.
Ide mengubah sampah dari Kopel ini muncul atas keprihatinan akan maraknya sampah liar di wilayah Kabupaten Bekasi serta overloadnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Burangkeng di Setu. Berbekal niat dan ide, Andre bersama teman-teman komunitasnya mulai mencari referensi di media sosial.
Menurut Andre, pengelolaan sampah ini menggunakan teknik pirolisis atau sering disebut devolatilisasi yaitu proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi yang berlangsung tanpa adanya udara. Alat yang digunakan mengambil dari bahan-bahan daur ulang, seperti tabung reaktor yang dibuat dari seng bekas, lalu drum dan blower.
Saat ini, mereka dapat menghasilkan enam liter bahan bakar jenis solar, minyak tanah dan bensin dengan sampah sepuluh kilogram, Namun karena terbatasnya alat, membuat Andre dan kawan-kawan tidak dapat mengolah sampah menjadi BBM secara masif. (ris)