RADARBEKASI.ID, MALAYSIA – Setelah menegaskan janjinya tidak mengambil gaji sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim juga menyatakan akan merampingkan postur kabinet.
Penunjukan menteri yang akan mengisi kabinetnya yang ditetapkan beberapa hari ke depan, tidak berdasarkan penghargaan kepada partai politik, tapi kemampuan menjalankan kebijakan dan komitmennya di pemerintahan.
“Saya ingin mereka mendukung saya berdasarkan kebijakan saya dan komitmen saya terhadap pemerintahan yang baik, komitmen saya terhadap gerakan antikorupsi, dan untuk menghidupkan kembali ekonomi…Sebenarnya itu,” ujar Anwar Ibrahim dalam konferensi pers setelah memimpin Dewan Aksi Nasional 2022 membahas biaya hidup masyarakat miskin di Putrajaya, Kualalumpur, seperti dilansir CNA, Minggu (27/11/2022).
BACA JUGA: Kekuatan Maaf
Menurutnya, dapat dipertimbangkan satu-dua jika itu diperlukan dalam menjalankan pemerintahan yang baik. “Tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai penghargaan kepada para partai politik agar mereka mendukung Anda,” katanya.
Soal kapan susunan Kabinet akan diumumkan, Anwar mengatakan akan mengumumkannya dalam beberapa hari ke depan karena dia sedang berdiskusi dengan anggota koalisi, termasuk empat partai utama di Pakatan Harapan yakni PKR, DAP, Amanah dan Persatuan Progresif.
“Saya melakukan pertemuan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg (ketua Gabungan Parti Sarawak) kemarin. Kemudian saya harus berbicara dengan perwakilan Barisan Nasional, mereka memiliki komite kerja juga untuk memberikan beberapa rekomendasi,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan bertemu Ketua Menteri Sabah dan ketua Gabungan Rakyat Sabah (GRS) Hajiji Noor malam ini.
Pada hari pertamanya menjabat hari Jumat, Anwar mengatakan postur kabinet akan dikurangi. Dia juga minta persetujuan anggota kabinet yang diangkat jadi menteri untuk mengurangi gaji mereka. Kemudian memberikan subsidi tepat sasaran untuk kelompok berpenghasilan rendah.
BACA JUGA: Fokus Ekonomi, Anwar Ibrahim Kurangi Jumlah Menteri dan Potong Gaji
Sebelumnya Anwar telah menegaskan komitmen bahwa dirinya tidak akan mengambil gajinya sebagai perdana menteri. Pasalnya, kondisi ekonomi masyarakat Malaysia kini tengah berjuang menghadapi peningkatan biaya hidup. (jpc)