RADARBEKASI.ID, BEKASI – Selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik. Kondisi itu nampaknya masih terjadi hingga usai perayaan Nataru dan diprediksi hingga Maret mendatang.
Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, menyebut kenaikan harga bahan pokok terjadi jelang akhir tahun tepatnya pada 30 Desember 2022.
“Kenaikan bahan pokok terjadi pada akhir Desember kemarin, tapi kenaikan harga memang fluktuatif saat ini,” ujar Kepala Seksi Perdagangan pada Disperindag Kota Bekasi Eko Wijatmiko kepada Radar Bekasi, Rabu (4/1).
Pihak Disperindag Kota Bekasi memprediksi kenaikan harga bahan pokok yang fluktuatif masih akan terjadi hingga bulan Maret 2023.
“Untuk harga yang fluktuatif diperkirakan masih akan terjadi sampai bulan Maret, menyusul adanya peringatan bulan Ramadan,” tuturnya.
Disampaikan kenaikan harga bahan pokok yang fluktuatif, karena permintaan dan kebutuhan masyarakat yang cukup meningkat.
“Kalau sekarang mungkin karena liburan sekolah jadi ibu-ibu banyak yang pada masak di rumah jadi permintaan banyak,” ucapnya.
BACA JUGA: Permintaan Meningkat, Harga Bahan Pokok Naik
Pihaknya mengklaim proses pemantauan telah dilakukan ke sejumlah pasar di Kota Bekasi. Namun sebagai acuan BI dan BPS adalah dua pasar yaitu Pasar Baru Bekasi dan pasar Kranji.
“Untuk pemantauan kami lakukan pada seluruh pasar, tapi untuk yang benar- benar kami pantau sebagai acuan BI dan BPS itu dua pasar yaitu Pasar Baru Bekasi dan Kranji, dari hasil pemantauan memang ada beberapa kenaikan mungkin diantaranya minyak curah,” jelasnya.
Berikut hasil pemantauan bahan pokok yang dilakukan pihak Disperindag Kota Bekasi, per tanggal 4 Januari 2023 yang mengalami kenaikan dan penurunan di Baru Bekasi dan juga pasar Kranji. Untuk harga komoditi di Pasar Baru Bekasi yang mengalami kenaikan gula putih naik Rp 1.000 dari harga Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu per kg. Sementara harga Komoditi yg mengalami penurunan cabe Rawit merah turun Rp10 ribu dari harga Rp80 ribu menjadi Rp70 ribu per kg, beras premium turun Rp1.000 dari harga Rp15 ribu menjadi Rp14 ribu per kg, beras Medium turun Rp2.000 dari harga Rp13 ribu menjadi Rp11 ribu per kg.
Sementara untuk pantauan di pasar Kranji Bekasi harga komoditi yang mengalami kenaikan, tomat merah naik Rp 3 ribu, ubi jalar putih naik Rp2 ribu, kentang lokal Dieng naik Rp3 ribu.Kemudian harga komoditi yang mengalami penurunan yaitu cabe rawit merah turun Rp10 ribu, telur ayam broiler turun Rp1.000.
“Pemantauan ini kami lakukan kepada seluruh pasar dan sudah ada hasil laporannya per tanggal 4 Januari 2023,” terangnya.
Kenaikan harga bahan pokok setelah peringatan nataru ini lebih rendah, dibandingkan pada saat momen nataru berlangsung.
“Untuk kenaikan harga lebih rendah dari nataru,” pungkasnya. (dew)