RADARBEKASI.ID, BEKASI – DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi kecewa dengan perubahan daerah pemilihan (dapil) pada Pemilihan Umum Legislatif 2024. Sebab selama ini KPU Kota Bekasi belum maksimal menyosialisasikan skema dapil yang disodorkan ke KPU Pusat.
Wakil Ketua Bidang Politik DPC PDI P Heri Purnomo menyatakan, pihaknya kecewa dengan perubahan dapil. KPU memang sempat berkoordinasi dengan partainya terkait tiga rancangan dapil di Pemilu 2024.
Akan tetapi, diakui Herpur, sapaan akrabnya, pihaknya sama sekali tak tahu tiga rancangan dapil yang dibuat KPU Kota Bekasi diajukan kepada KPU RI untuk dipilih atau ditetapkan.
“Kita (PDI Perjuangan) jelas sangat kecewa dengan keputusan KPU itu, alasannya karena kita berpikir dengan adanya penambahan dari jumlah penduduk harusnya malah bisa lebih memperbesar, bukan malah dapil diperkecil,” ungkapnya.
Kendati menyesalkan, sambungnya PDI Perjuangan tetap menghormati keputusan KPU. “Tapi yang jelas seperti apa langkah kami selanjutnya, saat ini kami masih perlu untuk mempelajari lebih dalam keputusan KPU RI ini. Intinya, kami PDIP sangat kecewa dengan keputusan ini,” tandasnya.
BACA JUGA: PAN – PDIP Kota Bekasi Beda Pendapat Terkait Sistem Pemilu 2024
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi yang juga merupakan legislator asal PDIP, Arif Rahman Hakim (ARH) menyebut, keputusan perubahan dapil Kota Bekasi jadi 5 dapil sangat merugikan partai-partai besar seperti PDI Perjuangan dan lainnya.
“Ya, kalau boleh dibilang keputusan ini jelas sangat merugikan bagi partai-partai besar, seperti PDIP dan lainnya,” ujarnya.
Adapun terkait dengan keputusan ini. Dirinya mengatakan, kalau perubahan dapil menjadi lima ini bakal membuat seluruh calon legislatif memiliki peluang sama baik caleg incumbent dan yang baru. Intinya, untuk bisa meraih kursi dibutuhkan kerja lebih keras lagi guna mensosialisasikan diri di dapil barunya.
“Intinya, kita semua harus bekerja ekstra lagi untuk bisa bersaing dengan caleg-caleg lain, karena baik caleg lama Dan baru dipastikan memiliki peluang untuk meraih kursi,” tutup ARH. (mhf)