Berita Bekasi Nomor Satu

Pasien ODGJ Akibat Judi Daring Melonjak

ILUSTRASI: Sejumlah pasien ODGJ beraktivitas di Yayasan Zamrud Biru, belum lama ini. Tahun 2023 yayasan juga marak kedatangan pasien dengan kecanduan gim daring dan judi slot. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akibat pengaruh gim dan judi daring atau online meningkat. Panti rehabilitasi Yayasan Zamrud Biru, Mustikajaya, Kota Bekasi mencatat ada puluhan pasien akibat kecanduan gim dan depresi karena judi daring.

Hal itu dikatakan oleh pendiri Yayasan Zamrud Biru, Suhartono saat ditemui di Yayasan Zamrud Biru Jalan Asem Kelurahan Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi.

“Tahun 2023 yang masuk banyak karena game online, dan juga judi online atau slot.

Ini yang marak pasien karena game online dan 24 jam gak bisa dikendalikan, kalau diambil handphone nya, mereka akan marah,” ungkapnya

Menurutnya, kecanduan gim daring berimbas pada sikap pasien yang cenderung egois dan addict sehingga pasien lebih susah diatur.

“Game online ini rada sulit untuk kita sembuhkan, sulit untuk dilakukan pendekatan dan merasakan seperti game online, di imajinasi mereka hanya satu,” ujar dia.

“Karena mereka merasa masuk seperti game online, dan lari seperti layaknya game online dan game Naruto, seperti itu,” tambahnya.

Lanjut Suhartono, dari awal tahun 2023 hingga kini pasien gangguan jiwa akibat kecanduan gim dan judi daring meningkat sebanyak 10 orang.

Penyebabnya kata dia, judi daring menguras uang dan membuat mental mereka down. “Kehabisan uang dan mentalitas dia down, dan merasakan ketakutan, dikejar hutang, dan mereka kembali lagi karena pernah menang,” ujar dia.

“Dan kita menyembuhkan ada 16 orang yang udah sembuh dan dari game online atau judi online,” kata dia.

Rata-rata, kata dia, pasien kategori itu masih berusia muda dan masih produktif, “Lebih banyak mereka yang single, di usia produktif, ada yang 24 sampai 35 tahun”, ujar Suhartono

Meski mengalami kesulitan, pihaknya tetap melakukan pendekatan baik secara psikologis hingga kerohanian dan keagamaan.

“Antisipasi kita lakukan keagamaan, kalau di Islam kita lakukan baca Yasin untuk mengingat ayat Alquran,” katanya. (rez)