Berita Bekasi Nomor Satu

Siswa SD di Kota Bekasi Masih Butuh Bimbingan Tambahan Membaca  

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SDN Jatiasih X Kota Bekasi membaca buku di sekolah. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebagian siswa SD di Kota Bekasi masih membutuhkan bimbingan tambahan agar bisa menguasai keterampilan membaca dan menulis dengan lancar.

Kepala SDN Jatiasih X Kota Bekasi, Sadiah, menyampaikan bahwa beberapa siswa masih memerlukan bimbingan untuk menguasai keterampilan membaca dan menulis dengan lancar.

“Ada beberapa siswa yang memang membutuhkan pendampingan agar bisa membaca khususnya, karena kalau udah bisa baca paham huruf pasti sudah dipastikan bisa menulis,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (30/11/2023).

Menurutnya, SD negeri tidak memiliki ketentuan untuk mengadakan tes membaca dan berhitung. Sehingga hal ini sering menjadi tantangan bagi guru-guru SD.

“Kalau SD negeri itu gak ada tes baca dan berhitung, makanya kalau ditanya ada tidak permasalahan siswa yang belum bisa membaca pasti ada,” jelasnya.

Dikatakan, banyak siswa dari kelas 1 hingga kelas 2 mengalami kesulitan dalam membaca lancar, menjadi perhatian saat ini.

“Sering ditemukan pada siswa kelas bawah menuju ke kelas atas, biasanya mereka ini akan mendapatkan pendampingan yang berbeda supaya bisa lebih cepat paham cara membaca dengan lancar,” terangnya.

Menurutnya, kurangnya pendampingan anak di rumah menjadi salah satu faktor penyebab lambatnya siswa dalam membaca secara lancar.

BACA JUGA: Hobi Membaca Buku Menyenangkan

“Sekarang ini cukup banyak orang tua yang kurang mendampingi anaknya, jadi mikirnya udah sekolah udah selesai. Padahal anak masih membutuhkan pendampingan orang tua untuk bisa memahami betul cara membaca atau menulis yang baik. Atau tidak membahas kembali materi-materi yang sudah diajarkan disekolah,” tuturnya.

Hal yang serupa diungkapkan oleh Kepala SDN Jatiluhur I Kota Bekasi, Agam. Ia menyatakan bahwa masih terdapat siswa di sekolahnya yang belum menguasai keterampilan membaca dan menulis dengan lancar.

“Masih ada, cuma tidak terlalu banyak angkanya, hanya beberapa siswa saja,” terangnya.

Bagi siswa yang kesulitan membaca, sekolah menyediakan pendampingan khusus untuk membantu mereka.

“Mereka diberikan pendampingan untuk bisa lebih cepat memahami baca dan tulis,” ucapnya.

Namun, menurutnya, ini memerlukan dukungan lebih dari orang tua siswa agar proses di sekolah dapat diikuti dan dilanjutkan di rumah.

“Jadi ini butuh kerja sama dengan orangtua. Selain pendampingan dari sekolah siswa juga membutuhkan pendampingan dari orangtua di rumah, biar prosesnya lebih cepat,” ucapnya.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa menulis dan membaca merupakan hal utama dan dasar yang harus dipahami oleh siswa.

“Dasarnya siswa belajar adalah bisa membaca dan menulis, jika dasarnya sudah bisa maka proses pembelajaran akan bisa lebih mudah diikuti,” pungkasnya. (dew)