Berita Bekasi Nomor Satu

Kasus Begal dan Narkotika Paling Menonjol di Kabupaten Bekasi

MUSNAHKAN NARKOBA: Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Dwi Astuti (dua dari kiri) memblender narkotika jenis obat-obatan di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Kamis (7/12). ARIESANT/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi mencatat sejak Juli hingga Desember 2023 terdapat 26 perkara begal yang telah inkrah. Kasus begal tersebut paling menonjol di antara kasus kejahatan yang ditangani Kejari, seperti tindak pidana narkotika, minuman keras, uang palsu, obat keras tertentu dan tindak pidana lainnya.

Kepala Kejari Kabupaten Bekasi, Dwi Astuti Beniyati, mengungkapkan dari 26 kasus tindak pidana begal, pihaknya menyita 26 barang bukti 26 bilah senjata tajam berbagai jenis. Sedangkan untuk para pelaku yang disidangkan mulai dari anak-anak hingga dewasa.

“Barang bukti kasus paling menonjol kebanyakan perkara begal. Selama saya satu bulan di sini, perkara yang paling menonjol begal selain narkotika. Kita banyak mengamankan senjata tajam jenis celurit dan kini kita musnahkan,” ungkap Dwi saat pemusnahan barang bukti di Kantor Kejari Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kamis (7/12).

Selain memusnahkan barang bukti kasus tindak pidana begal, pihaknya juga memusnahkan barang bukti tindak pidana lainnya. Yakni, narkotika jenis sabu sebanyak 555,73151 gram dari 59 perkara, ganja 563,6106 gram dari 11 perkara, senjata tajam 26 bilah, obat-obatan 6.512 butir, senjata api jenis softgun 1 buah, jamu 1353 box, uang palsu 80 lembar, handphone 12 unit, minuman keras 15 botol dan rokok ilegal 9650 batang.

BACA JUGA: Kejari Selamatkan Keuangan Negara Rp973 Juta

“Semua barang bukti hasil kejahatan yang dimusnahkan merupakan barang bukti perkara tindak pidana khusus dan umum uang sudah berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan Negeri Kabupaten Bekasi,” tambahnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra (Asda) 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti, mengatakan peran keluarga dan pendidikan agama sangat dibutuhkan untuk menanggulangi tingginya kasus tindak pidana begal, tawuran dan narkotika di Kabupaten Bekasi.

“Peran keluarga sangat penting. Kami dari Pemkab Bekasi tengah melakukan kegiatan pendidikan di lingkungan keluarga. Selain itu, pendidikan agama juga menjadi landasan kuat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan kriminal lainnya” tutup Sri. (ris)