RADARBEKASI.ID, BEKASI – Intan Fauzi, anggota DPR RI yang kembali mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024 tetap konsen pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu juga kerap dibahasnya dalam kunjungan ke sejumlah warga di daerah pemilihan (Dapil) Kota Bekasi dan Kota Depok.
Seperti kunjungan yang dilakukan ketiga kecamatan di Kota Bekasi diantaranya Mustikajaya, Bantargebang dan Rawalumbu. Selain mendengarkan keluh-kesah warga, Intan juga turut mensosialisasikan program pengembangan UMKM. Menjabat sebagai Anggota DPR RI selama dua periode, program pengembangan UMKM tetap menjadi perhatiannya.
“Saya bergerak di Komisi VI yang salah satu programnya adalah pengembangan UMKM, jadi bukan hanya sekadar kampanye. Tapi saya turut sampaikan bahwa melalui saya pengembangan UMKM ini bisa dilakukan,” tuturnya saat kunjungan ke Kota Bekasi , Senin (25/12/2023).
Selain membeberkan sejumlah program, Intan juga mengaku terkesan setiap bertemu warga. Ada beragam cerita yang disampaikan saat dirinya mengunjungi hampir ke 56 Kelurahan di Kota Bekasi.
Selama masa kampanye setiap harinya Intan melakukan kunjungan ke tujuh hingga delapan titik lokasi. Seperti kemarin, dirinya hadir ke enam titik di wilayah Rawalumbu, Mustikajaya dan Bantargebang.
“Saya selama masa kampanye satu hari itu bisa tujuh sampai delapan titik, cape enggak,karena saya ngerasa ini bagian dari silaturahmi dan menurut saya menyenangkan ketemu dengan banyak warga,” tuturnya.
BACA JUGA: Blusukan Intan ke Wilayah Bekasi Barat, “Napak Tilas” Wujudkan Program Aspirasi
Intan Fauzi, yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan senang berorganisasi ini mengatakan, bertemu dengan warga dirinya dapat mengetahui langsung permasalahan yang dihadapi.
“Punya ceritanya masing-masing seperti contoh waktu itu saya hadir bersama dengan salah satu Caleg DPRD, dia ajak saya hadir ke salah satu rumah warga yang memang sudah sepuh. Menurut saya ini cerita dimana kita tau keluh kesah mereka yang memang kondisinya sudah tidak bisa kemana-mana. Kalau orang mikir buang-buang waktu karena biasanya sepuh bukan target mereka, tapi kalau untuk saya ini adalah kebahagian dan juga menjadi bagian dari cerita perjalanan saya,” terangnya.
Menurutnya dengan banyaknya pengalaman yang didapatkan dan dijalankan oleh para Caleg, memudahkannya berbaur dengan masyarakat.
“Waktu tiga bulan yang diberikan untuk masa kampanye akan lebih mudah bagi para caleg yang sudah memiliki bekal dan background yang lebih dulu dikenal oleh masyarakat, jadi mereka yang sudah memiliki itu akan lebih mudah mengenalkan dirinya kepada masyarakat,” pungkasnya. (dew/adv)