RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC-PPP) Bekasi bakal tegas menyikapi gerak gerik kader partai. Sanksi tegas seperti pemecatan hingga Pemberhentian Antar Waktu (PAW) bagi Caleg terpilih akan diambil jika kedapatan membelot dari rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai. Gonjang ganjing perpecagan menerpa PPP usai sejumlah kader mendeklarasikan dukungan kepada Capres dan Cawapres nomor urut dua.
Langkah partai berlambang Ka’bah dalam Pemilu 2024 nampaknya tidak begitu saja berlangsung mulus. Belum lama diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen oleh beberapa lembaga survei, kini isu retaknya dukungan PPP terhadap Capres dan Cawapres terdengar nyaring.
Berbeda dengan sikap partai yang mendukung Capres dan Cawapres nomor urut dua, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sejumlah kader justru mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Jakarta Selatan akhir tahun 2023 kemarin.
Sanksi tegas pun telah diambil oleh PPP. Tidak ada kader yang hadir dalam deklarasi tersebut, DPC PPP Kota Bekasi memastikan telah melakukan penyisiran terhadap kader maupun Caleg.
“Pada dasarnya memang kapasitas saya saat ini sebagai Bappilu memantau dari kader sampai ke Caleg. Dari awal kita memang sudah memfasilitasi dari mulai dari APK dan lain-lain, bahwasanya tidak boleh bersebrangan,” kata Sekertaris Bappilu DPC PPP Kota Bekasi, Saipullah.
Ia meyakinkan semua pengurus DPC PPP Kota Bekasi masih mengikuti rekomendasi partai untuk mendukung Ganjar-Mahfud. Isu pecahnya dukungan PPP saat ini menurutnya tidak berdampak di Kota Bekasi.
Serupa dengan tindakan tegas yang diambil oleh DPP partai, DPC PPP Kota Bekasi juga meyakinkan tidak segan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada kader yang membelot dari sikap partai. Bahkan, bagi Caleg yang kedapatan tidak sejalan dengan keputusan DPP akan dilakukan PAW begitu terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bekasi.
“Kita sudah berkomitmen kalau ada kader kita atau Caleg yang memang mendukung salah satu calon yang bukan hasil dari keputusan pusat maka sanksi kita ya pemecatan, adapun memang Caleg tersebut nantinya jadi ya kita PAW segera,” tegasnya.
Sejauh ini, DPC PPP Kota Bekasi mendorong para caleg untuk memaksimalkan perolehan suara Ganjar-Mahfud di basis suara masing-masing Caleg. Salah satu Daerah Pemilihan (Dapil) yang dinilai suara Ganjar-Mahfud rawan tidak maksimal adalah Dapil 2, meliputi Kecamatan Medansatria dan Bekasi Utara.”Tapi tentunya kita hari ini punya formulasi-formulasi yang bisa mengangkat suara Pilpres maupun suara partai kita,” tambahnya.
Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Bekasi. Menjurutnya, langkah atau keputusan dari kader PPP yang memilih membelok itu bagian dari inkonsistensi terhadap putusan partai.
“Itu dianggap bagian dari inkonsetensi terhadap putusan partai. Kalau untuk di Kabupaten Bekasi sampai saat ini belum ada informasi atau temuan, bahwa kader PPP mendukung kepada Paslon Capres-Cawapres yang bukan diputuskan oleh DPP partai,” ujar Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bekasi, Himawan Abror, kepada Radar Bekasi, Senin (01/02/2024).
Namun jika ada yang terjadi seperti itu (membelok), politikus yang akrab disapa Tole ini menegaskan, akan dilakukan teguran oleh organisasi, dalam hal ini DPC PPP Kabupaten Bekasi. Misalkan tidak ada, dirinya berharap kader tetap konsisten, itiqomah, melaksanakan dan taat pada aturan organisasi partai.
Saat disinggung mengenai baliho Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi, Cecep Noor, yang terpampang di Jalan raya Cikarang Selatan-Cibarusah, Cikarang Selatan, tanpa menyertakan foto paslon 03, Ganjar-Mahfud. Sebagai pucuk pimpinan partai di Kabupaten Bekasi, sikap Cecep Noor yang kini mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jabar VII ini patut dipertanyakan. Padahal secara organisasi sudah di intrusikan agar para kader memasang foto Capres-Cawapres di baliho dan lainnya.
“Memang kalau intruksi partai disarankan atau dihimbau kepada kader partai yang membuat spanduk, baliho, atau banner, untuk bisa menyandingkan foto Capres-Cawapres. Yang saya tahu, dia (Cecep Noor) juga buat, tapi ada juga yang bilboard tanpa pasangan Capres-Cawapres. Mungkin yang ada foto Capres-Cawapres belum dipasang” katanya.
Menyikapi itu, Sekretaris Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud Kabupaten Bekasi, Agus Nur Hermawan, enggan memberikan tanggapan perihal sikap Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi, Cecep Noor, yang enggan menyertakan foto Capres-Cawapres. Menurut Agus, TPC sudah mengintrusikan ke seluruh Caleg partai koalisi memasang foto Ganjar-Mahfud. Bahkan, Agus tidak berani memberikan teguran untuk Cecep Noor yang juga sebagai Wakil Ketua I TPC Kabupaten Bekasi.
“ya kita balik lagi ke partainya. Tapi kami (TPC) sudah menyarankan, balik lagi ke partainya. Tanggapannya seperti apa. Lalu apa perintah ke Calegnya. Kami tidak bisa mengintervensi,” tuturnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya sejumlah Tokoh PPP seperti Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Hj. Hizbiyah Rochim, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Witjaksono hingga kader PPP Raden Agung Zainal Abidin mendeklarasikan diri mendukung Paslon Capres nomor urut 2.
Witjaksono mengklaim sikapnya mendukung Prabowo sekadar menyampaikan aspirasi dari kader-kader PPP di bawah. Ia pun berjanji akan memenangkan Prabowo-Gibran untuk satu putaran.
“Saya siap menerima segala sanksi apabila memang dari partai memberikan sanksi kepada kami,” kata Witjaksono.(sur/Pra)