RADARBEKASI.ID, AMERIKA – Sebanyak 6 negara ini menghentikan pendanaan untuk badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA).
Alasannya, sejumlah oknum di badan PBB tersebut dituding turut membantu Hamas dan terlibat penyerangan ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Hal ini terjadi setelah Israel menuduh UNRWA berkolusi dengan Hamas pada serangan lintas batas 7 Oktober 2023.
Israel tidak hanya menuduh UNRWA, mereka juga mendesak negara lain mengikuti jejak Amerika dan Kanada yang telah menghentikan pendanaan mereka pada badan PBB tersebut.
BACA JUGA: Alasan Yaman Bidik Kapal Tanker Minyak Inggris di Teluk Aden
Dilansir dari MEMO (28/1/2024), Amerika Serikat dan Kanada telah menghentikan pendanaan untuk badan bantuan tersebut setelah Israel mengatakan 12 pegawai UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas tersebut.
UNRWA telah membuka penyelidikan terhadap beberapa karyawan yang memutuskan hubungan dengan mereka.
Menyusul AS dan Kanada, Australia mengumumkan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 bahwa, mereka akan menghentikan sementara pendanaan untuk badan PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina menyusul tuduhan keterlibatan beberapa karyawannya dalam serangan 7 Oktober 2024 terhadap Israel.
BACA JUGA: Tentara Israel Tembaki Konvoi Kendaraan Pengangkut Bantuan di Jalur Gaza, Begini Reaksi Keras UNRWA
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, Australia sangat prihatin atas tuduhan bahwa staf Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terlibat dalam serangan 7 Oktober.
“Australia akan bekerja sama erat dengan UNRWA dalam penyelidikan dan berkonsultasi dengan mitra internasional. Sementara kami melakukan ini, kami akan menghentikan sementara pencairan dana yang baru saja diumumkan,” kata Wong.
Pada 16 Januari 2024, Australia mengumumkan bahwa mereka akan memberikan tambahan bantuan kemanusiaan senilai $21,5 juta bagi mereka yang terkena dampak konflik di Gaza. Pengumuman baru ini menjadikan total komitmen kemanusiaan Australia sejak 7 Oktober menjadi lebih dari $46 juta.
BACA JUGA: Pemimpin Hamas Desak Menlu AS Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza
Pernyataan terbaru Wong muncul setelah UNRWA mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah memutuskan kontrak dengan beberapa karyawannya atas dugaan keterlibatan mereka dalam serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Menyusul Australia, Inggris, Italia dan Finlandia pada hari yang sama ikut menjadi negara terbaru yang menghentikan pendanaan untuk badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA), menyusul tuduhan bahwa stafnya terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya menghentikan sementara pendanaan UNRWA untuk sementara, tuduhan tersebut ditinjau dan mencatat bahwa London telah mengutuk serangan 7 Oktober 2023 itu sebagai aksi terorisme yang keji.
BACA JUGA: Awal Ramadan Politikus Swedia-Denmark Ini Mau Bakar Alquran, Inggris Meradang
“Pemerintah Italia telah menangguhkan pendanaan UNRWA setelah serangan kejam terhadap Israel pada 7 Oktober,” kata Menteri Luar Negeri Antonio Tajani di platform media sosial X. Finlandia juga mengatakan pihaknya menangguhkan pendanaan.
Seorang pejabat tinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada hari Sabtu meminta AS dan Kanada untuk membatalkan penangguhan pendanaan baru untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
“Kami menyerukan kepada negara-negara yang mengumumkan penghentian dukungan mereka terhadap UNRWA untuk segera membatalkan keputusan mereka,” kata Hussein al-Sheikh, sekretaris jenderal PLO.
BACA JUGA: Sekjen PBB: Tindakan Israel Tak Bisa Ditolerir Lagi
Dia mengatakan penangguhan tersebut “mengandung resiko yang besar bagi politik dan bantuan kemanusiaan, karena pada saat ini dan mengingat agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, kita memerlukan dukungan maksimal untuk organisasi internasional ini dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan kepada organisasi tersebut.”
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengatakan bahwa, hasutan Israel terhadap UNRWA adalah kampanye yang direncanakan, dengan keputusan prematur yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pengungsi dan hak-hak mereka.
Tanpa menyebut nama AS dan Kanada, kementerian tersebut mendesak beberapa negara untuk mempertimbangkan kembali tindakan mereka terhadap UNRWA, dengan mempertimbangkan tindakan tersebut sebagai tindakan pencegahan terhadap penyelidikan dan merupakan pelanggaran terhadap otoritas dan tugas bantuan kemanusiaan mereka.
BACA JUGA: PM Israel Rencana Tawarkan Rakyat Palestina Pindah ke Negara Ini
Menteri luar negeri Israel pada hari Sabtu 27 Januari 2024, menyerukan agar badan pengungsi PBB untuk Palestina diganti dengan badan-badan yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan sejati menyusul tuduhan bahwa stafnya terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2024.
Dalam postingannya di media sosial, Menlu Israel juga mendesak negara-negara lain untuk mengikuti contoh Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Italia, dan Finlandia dalam menghentikan pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Palestina.
Sudah diketahui sebelumnya, UNRWA bukan satu-satunya badan PBB yang menjadi sasaran Israel, yang juga menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
BACA JUGA: Rudal Israel Serang Rumah Sakit, RS Indonesia di Gaza Jadi Kuburan Massal
Dalam postingan X pada hari Jumat, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bereaksi terhadap tuduhan Israel pada pertemuan Dewan Eksekutif pada hari Kamis 25 Januari 2024.
“WHO membantah tuduhan Israel pada pertemuan Dewan Eksekutif kemarin bahwa, WHO berkolusi dengan Hamas dan menutup mata terhadap penderitaan para sandera yang ditahan di Gaza,” kata Tedros. (jpc)