RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi akan melanjutkan pelatihan hingga menyentuh seluruh Kader Posyandu terkait dengan penggunaan Antropometri untuk mendata balita stunting.
Dalam penanganan Stunting ini, Dinkes juga tengah menyusun pola yang lebih efektif mulai dari pemberian makanan tinggi protein hingga tahap evaluasi.
Kepala Dinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan bahwa pihaknya telah menjadwalkan pelatihan penggunaan alat Antropometri kepada kader Posyandu di berbagai wilayah di Kota Bekasi. Sejak alat didistribusikan menjelang akhir tahun kemarin, pelatihan atau demonstrasi baru dilakukan di dua wilayah kecamatan.
“Sisanya akan terus dilakukan pelatihan untuk mempraktikkan penggunaan dan fungsi alat tersebut,” katanya.
Data stunting Kota Bekasi terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun belakangan. Tanti menyebut hasil evaluasi terkahir, prevalensi Stunting Kota Bekasi berada diangka 2,9 persen, turun dari angka 3,4 persen di tahun sebelumnya.
Lebih lanjut intervensi telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kepada ribuan anak-anak yang tercatat mengalami stunting. Mulai dari pemberian makanan tinggi protein hingga proses evaluasi setiap tiga bulan.
“Angkanya sudah bagus. Hanya untuk mencapai Zero itu perlu intervensi, sementara kondisi anak yang stunting ini kan berbeda-beda,” ungkapnya.
BACA JUGA: Dinkes Kebut Program PMT
Setelah dilakukan evaluasi, beberapa anak relatif cepat mengalami pertumbuhan dan tereliminasi dari daftar kasus stunting. Sebagian lagi, memerlukan waktu lebih lama.
Saat ini dinkes tengah menyusun pola penanganan yang diharapkan lebih efektif menurunkan kasus stunting. Pengawasan terhadap balita stunting rencananya akan dilakukan setiap hari oleh kader posyandu atau petugas yang nantinya ditunjuk, memastikan makanan tinggi protein yang diberikan kepada balita tersebut benar-benar dikonsumsi dengan baik.
“Itu lah yang akan kita coba efektifkan lagi, kemudian pemberian protein juga akan kita evaluasi tiga bulan sekali,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi Daradjat Kardono menyampaikan bahwa alat pengukur tinggi badan hingga lingkar kepala anak telah disalurkan Posyandu. Dengan alat ini, ia berharap data stunting yang didapat lebih akurat.
“Dua-tiga bulan ke depan kita akan lihat bagaimana trennya, kan posyandu itu setiap bulan ya, nah sekarang mereka sudah mulai menggunakan alat tersebut. Nanti kita lihat antara data yang diambil dengan alat yang lebih baik,” katanya.
Ia meminta Dinkes untuk mendampingi kader Posyandu saat mengunakan alat baru tersebut. (sur)