RADARBEKASI.ID, BEKASI – Al Jupri (35) sukses berbisnis telur setelah memutuskan untuk banting setir dari industri pelayaran. Langkahnya ini membawa hasil yang menggiurkan dalam dunia usaha bahan pokok tersebut.
Bersama istrinya Nurul Amalia, Al Jupri menjalankan bisnis jual beli jenis telur di bawah bendera PT Amalia Bintang Telur. Telur yang dijual mulai dari telur ayam negeri, kampung, puyuh dan omega.
Usahanya dimulai pada 2020 dengan modal 20 ikat telur ayam negeri yang dijual secara eceran di depan rumah di Desa Lenggahsari Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi.
“Pertama kali, modal 20 iket sekitar Rp6 juta. Melayani eceran, ada yang warung beli 1 iket kita anter. Bagus potensinya cari modal lagi,” tutur Al Jupri di toko telur miliknya di Kampung Utan Kecamatan Cibitung, belum lama ini.
Seiring dengan berkembangnya usaha telur miliknya, Al Jupri terus menambah modal untuk memenuhi kebutuhan konsumen tetapnya hingga merambah jaringan distribusi telur.
Namun, belum genap setahun bisnisnya sempat redup karena tertipu sekitar Rp135 juta.
“Pernah di titik terendah beberapa kali penipuan dan utang piutang beberapa kali bukan cuma satu kali. Dibangkitkan keluarga lagi. Di dunia usaha ini wajar sebenernya cuma dari situ kita belajar antisipasi,” tambahnya.
Meskipun mengalami kendala finansial, Al Jupri tetap gigih. Pada 2024, mereka berhasil mengembangkan bisnisnya dengan mengelola lima cabang distributor telur di Jakarta, Karawang, dan Bogor.
BACA JUGA: Puasa Ramadan Mengurangi Kebiasaan Merokok
Pasarnya meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Dalam per bulan, usahanya ini mampu meraup omset mencapai miliaran rupiah.
“Per bulan (omset) kita keseluruhan bisa di Rp15 miliar. Kita ada cabang di Karawang, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Bogor, dan pusat di Bekasi,” ujar Al Jupri yang tengah sibuk membalas chat para konsumen di layar laptopnya.
Dalam menjalani bisnis ini, keluarga menjadi prioritas utama bagi Al Jupri dan istrinya. Awalnya, mereka terinspirasi dari keinginan orangtua yang ingin melihat anaknya sukses dalam usaha.
Bersama sang istri, mereka memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis ini. Al Jupri juga harus mempelajari fluktuasi harga agar bisnisnya tetap menguntungkan.
“Usaha telur ini membutuhkan keterampilan khusus dalam pembacaan fluktuasi harga. Kapan kita harus transaksi, kapan kita harus jual. Skill itu dibutuhkan, saya belajar dari nol ke blitar ke Sumatera, Jawa Tengah kayak gitu belajar bisnis telur,” tutur Al Jupri.
Suka duka pun dirasakan keduanya ketika harga telur naik atau turun. Hal itu disebabkan cuaca maupun harga pakan ternak yang mahal. Di usia bisnis telur yang memasuki tahun kelima ini, cabang distributor Amalia Bintang Telur milik Al Jupri memperkerjakan 35 karyawan. Sebagian besar merupakan warga sekitar.
“Di satu sisi tetap urutan pertamanya sih pengen jadi manusia yang bermanfaat bisa mengurangi tingkat pengangguran lah. Bangunan, armada mada sudah ada punya sendiri, mobil bak dan boks,” ujarnya.
Saat ini, setiap harinya Al Jupri dapat menurunkan berbagai jenis telur ayam sekitar 15 ton. Namun terdapat penurunan dua ton. Pasarnya pun cukup menjanjikan, mulai dari retail, catering, restoran, kafe, rumah sakit. Sedangkan untuk wilayah Jakarta, ia memasarkannya secara daring.
“Target kita mau retail door to door langsung ke rumah konsumen. Dengan menyiapkan puluhan armada bisa kita kirim langsung ke rumah mulai dari lima, 10 sampai 20 kilogram,” tandasnya.
Ia berharap, para putra daerah Kabupaten Bekasi agar memaksimalkan kemampuannya untuk berusaha atau berdagang. Di Kabupaten Bekasi, menurutnya pangsa bisnis bahan pokok cukup menjanjikan.(ris)