RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puasa Ramadan menjadi momen untuk mengendalikan diri. Tidak hanya dari lapar dan haus, tetapi juga untuk mengurangi kebiasaan tak baik bagi kesehatan seperti merokok.
Kepala UPTD Puskesmas Bintara Bekasi Barat, dr. Hani SP Wijaya, menyampaikan segala yang berlebihan tidak baik, terutama asupan yang mengganggu masalah kesehatan seperti kebiasaan merokok.
“Saya analogikan nasi ini dengan nikotin atau rokok, mengkonsumsi karbohidrat yang berlebihan juga akan membuat gangguan pencernaan dan juga glukosa darah akan meningkat. Artinya membahayakan kesehatan seseorang,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (17/3/2024).
Meskipun belum terbukti secara ilmiah bahwa puasa secara langsung mengurangi kebiasaan merokok, tetapi jika seseorang memiliki sikap mental yang tepat, perubahan perilaku dapat terjadi.
“Korelasinya memang belum ada semua tergantung mindset atau stigma kita dalam berpikir, jika kita ingin memiliki pola hidup sehat maka dengan puasa dapat mengurangi rokok itu bisa jadi salah satu pilihan yang tepat,” tuturnya.
Menurutnya segala sesuatu zat yang masuk ke dalam tubuh sedikit maupun banyak, tentu akan membahayakan kesehatan tubuh. Maka sebaiknya dihentikan atau dikurangi.
BACA JUGA: Safari Ramadan Pemkab Bekasi Mulai dari Tambelang
Sementara bagi perokok aktif yang sedang menjalankan ibadah puasa, maka penting bagi mereka untuk penuhi asupan tubuh dengan makanan yang sehat seperti makanan berprotein dan penuhi kebutuhan air dalam tubuh.
“Konsumsi makanan yang tinggi serat, dan berprotein itu sangat penting. Tidak lupa penuhi kebutuhan cairan dengan baik,” jelasnya.
Sementara bagi mereka perokok yang ingin mengurangi kebiasaan buruknya, rokok dapat diganti dengan mengkonsumsi cemilan yang manis-manis seperti permen.
“Bisa disiasati dengan konsumsi permen atau makanan manis, karena yang terpenting adalah niat untuk kesehatan tubuh,” pungkasnya. (dew)
