RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dalam era informasi dan teknologi yang terus berkembang pesat, literasi menjadi salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap individu, termasuk siswa untuk meningkatkan minat baca, menulis, dan mencari informasi yang tepat.
Literasi dasar pada siswa merupakan landasan yang kuat untuk memahami, menafsirkan, dan berpartisipasi dalam dunia yang semakin kompleks. Sejak pandemi Covid-19, literasi digital menjadi salah satu pilihan bagi individu dan siswa seiring perkembangan zaman
“Literasi digital memang jadi pilihan bagi sekolah untuk terus meningkatkan kemampuan siswa,” ujar Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo.
Menurut Prawiro, literasi dasar pada siswa mencakup kemampuan yang diperlukan untuk membaca, menulis, dan memahami informasi dengan baik. Lebih dari sekadar menguasai keterampilan membaca dan menulis, literasi dasar juga mencakup pemahaman konten, pemikiran kritis, serta keterampilan komunikasi yang efektif.
“Literasi dasar menjadi landasan untuk pembelajaran seumur hidup, dan memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri, mengakses sumber daya informasi, serta berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat,” ucap Prawiro.
Meskipun buku masih menjadi pilihan utama sekolah untuk meningkatkan kemampuan siswa, literasi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan siswa.
Menurut Prawiro, meskipun literasi digital saat ini baru mencapai 30 persen, peningkatannya terjadi seiring pandemi Covid-19. Namun, kemampuan literasi siswa harus terus ditingkatkan.
“Saat ini, baru 30 persen literasi digital, dan 70 persen literasi buku, karena buku masih jadi pilihan sekolah untuk meningkatkan kemampuan siswa,” terangnya.
BACA JUGA: Kepala Sekolah di Bekasi Tolak Wacana Penggunaan Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis
Buku masih tetap dibutuhkan untuk meningkatkan angka literasi walaupun tidak bisa dipungkiri ke depan literasi digital akan lebih unggul dibandingkan buku.
“Kemajuan digitalisasi memang akan lebih unggul, tapi buku akan tetap jadi pilihan untuk meningkatkan literasi,” beber Prawiro.
Sementaar, Ketua Komunitas Pendidik Penulis Bekasi Raya (KPPBR), Lili Priyani, menyampaikan bahwa secara keseluruhan, ada peningkatan literasi di sekolah, meskipun pada aspek numerasi belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
“Yang jelas ada peningkatan literasinya, meski pada aspek numerasi belum menunjukkan peningkatan yang signifikan,” tuturnya.
Menurutnya, literasi digital siswa mengalami peningkatan seiring dengan adanya peningkatan di masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, buku akan tetap menjadi pilihan untuk meningkatkan literasi siswa di masa mendatang.
“Seiring dengan itu, perkembangan literasi digital siswa pun mengalami peningkatan,” tandasnya. (dew)