Berita Bekasi Nomor Satu

Bus Transpatriot Kota Bekasi Berhenti Beroperasi

OPERASI: Mobil bus transpatriot ngetem di Terminal Bekasi, belum lama ini. Bus Transpatriot koridor 1 Harapan Indah - Terminal Bekasi mulai 1 April 2024 tidak beroperasi sementara dikarenakan kendala teknis pembayaran biaya operasional ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Awan kelabu menyelimuti dunia transportasi massal Kota Bekasi. Bus Transpatriot yang selama lima tahun ini melayani masyarakat berhenti beroperasi sejak awal pekan kemarin.

Layanan transportasi ini terpaksa berhenti lantaran PT Mitra Patriot (Perseroda) tidak lagi bisa memenuhi biaya operasionalnya.

Pengumuman resmi disampaikan di akun media sosial resmi Transpatriot. Keputusan ini dikeluhkan oleh para penggunanya.

Padahal, tepat satu bulan yang lalu, masyarakat bergembira Buy The Service (BTS) diresmikan, menambah satu koridor lagi layanan transportasi massal di Kota Bekasi.

Kepala Divisi Transpatriot Bekasi, Sindula Gunawangsa menyampaikan bahwa pihaknya tidak lagi bisa memenuhi biaya operasional. Selama lima tahun beroperasi, operasional Transpatriot memang disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot).

Subsidi tersebut belum diterima oleh PT Mitra Patriot sebagai pengelola terhitung sejak periode 15 Desember hingga akhir Maret kemarin. Pendapatan tiket tiga bulan terakhir tidak bisa membiayai seluruh kebutuhan operasional Transpatriot.

“Jadi memang pemberhentian layanan ini bukan hanya murni kebijakan PTMP saja, karena memang kita terkendala biaya operasional,” katanya, Selasa (2/4/2024).

Total ada sembilan unit bus yang beroperasi pada rute Harapan Indah (HI) – Terminal Bekasi. Dengan begitu, operator harus memenuhi biaya perawatan bus, gaji 22 sopir, 22 Petugas Layanan Bus (PLB), serta karyawan lainnya untuk menjalankan layanan transportasi ini.

BACA JUGA: Biskita Mengaspal, Sopir Angkot Minta Kompensasi

Subsidi dari Pemkot Bekasi dibayar berdasarkan kilometer bus yang ditempuh selama beroperasi. Dibutuhkan setidaknya Rp90 juta untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam satu bulan, belum termasuk biaya-biaya yang lain.

Meskipun diakui oleh Sindula, pihak ketiga yang bekerjasama dengan PTMP masih bersedia untuk memberikan pembiayaan mulai dari gaji supir bus, BBM, hingga perawatan kendaraan.

“Cuma karena kita sendiri nggak bisa gaji karyawan kita, PLB nggak bisa kita gaji, ya berhenti. Selama tiga bulan kita masih Cover dari pendapatan tiket,” ucapnya.

Catatan terakhir, jumlah penumpang yang diangkut dalam sehari berkisar 1.200 orang, dengan total pendapatan tiket sekira Rp5 juta. Sementara pada akhir pekan jumlah penumpang cenderung lebih sedikit, hanya berkisar 900 orang.

Kondisi ini disebut berbeda dengan jumlah penumpang yang diangkut pada saat Transpatriot mencapai performa puncaknya, berkisar 2 ribu penumpang per hari.

Sindula juga tidak memungkiri bahwa pemberhentian operasi sementara terjadi setidaknya pada tiga tahun terkahir. Hanya saja, peroslaan ini segera menemukan solusi penyelesaian.

BACA JUGA: Restoran Penuh, Mal Riuh di Kota Bekasi

Selama lima tahun beroperasi, ia juga menyampaikan bahwa tidak pernah mendapati masalah terkait dengan persyaratan administrasi untuk mencairkan subsidi dari Pemkot Bekasi. Pihaknya berharap persoalan ini bisa segera terselesaikan, sehingga layanan transportasi kepada masyarakat tidak terganggu.

“Kalau (menurut) saya sih, selesaikan kewajiban anda dan mari kita putuskan kedepan bagaimana, jangan menilai kami dengan sebelah mata,” tambahnya.

Jika segera bisa diselesaikan, paling cepat Transpatriot bisa kembali beroperasi pada pekan terakhir bulan Mei. Dengan asumsi proses pencairan subsidi operasional Transpatriot memakan waktu satu bulan.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Zeno Bachtiar menyampaikan bahwa operasional Transpatriot terhenti lantaran ada persyaratan administrasi yang belum dipenuhi oleh PT Mitra Patriot.

“Ada beberapa, terkait dengan surat kelengkapan untuk kelengkapan dokumentasi,” katanya.

Setelah kekurangan persyaratan administrasi yang dimaksud terpenuhi, Transpatriot bisa segera beroperasi kembali. Persyaratan administrasi ini dibutuhkan untuk memverifikasi pencairan subsidi.

“Kalau kamu tidak dalam posisi beroperasi atau tidak, kita dalam posisi verifikator pemberian subsidi,” tambahnya. (sur)

Data dan Fakta :

* 26/11 tahun 2018 : transpatriot beroperasi
– 1 koridor (Harapan Indah – Terminal Bekasi)

* Agustus 2019 ; transpatriot tambah dua koridor
– koridor :
Vida – Summarecon
Wisma Asri – Sumber Arta

* 2020 : transpatriot koridor Wisma Asri – Sumber Arta berhenti beroperasi
– penyebab : pandemi Covid-19

* Maret 2021 : Transpatriot koridor Vida – Summarecon

* 1/4 tahun 2024 : Bus Transpatriot koridor 1 tidak beroperasi sementara (Harapan Indah – Terminal Bekasi)
– penyebab : terkendala pembayaran biaya operasional
– sampai waktu yang belum ditentukan
– unit : 9 bus

* operasional : 05:00 WIB – 21:00 WIB

* alokasi subsidi : Rp7 Miliar

* biaya operasional 1 bulan : > Rp100 juta
– subsidi dibayar per km
– biaya operasional :
Gaji supir
Gaji Petugas Layanan Bus (PLB)
Gaji karyawan
BBM
service kendaraan

* subsidi belum dibayar sejak awal tahun
– penyebab : kekurangan dokumen administrasi

* transpatriot dioperasikan oleh PT Mitra Patriot
– bekerjasama dengan pihak ketiga