RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Bekasi menekankan kepada kader yang berkeinginan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bekasi untuk tidak mengabaikan peran partai dalam proses penjajakan.
Menurut Ketua Bappilu DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Ahmad Firman, mengabaikan peran partai bisa menjadi hambatan. Pasalnya, partai memiliki peran penting dalam menentukan rekomendasi calon yang akan maju dalam Pilkada.
“Kalau mau nyalon Pilkada melewatkan andil partai atau peran partai, ya berarti nggak bagus juga, mungkin bisa tersendat langkahnya nanti,” ujar Firman kepada Radar Bekasi, Minggu (28/4/2024).
Firman menegaskan bahwa dalam mekanisme Pilkada, peran partai politik sangatlah besar. Misalnya, untuk memenuhi syarat rekomendasi, partai harus memiliki minimal 20 persen kursi, yang setara dengan 14 kursi minimal.
Saat ini, partainya sedang menyesuaikan dengan calon-calon yang akan diusulkan, dengan syarat utama adalah mereka harus merupakan kader partai dan memiliki rekam jejak yang baik di masyarakat.
“Partai yang memberikan kendaraan, ngasih tiketnya kemudian digunakan dengan baik. Maka hasilnya juga baik. Kalau melewatkan peran partai, dia nggak sadar bahwa langkah atau jalannya kurang mulus. Berbeda kalau jalurnya independen,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa partai memberikan kendaraan politik dan kader yang menggunakannya dengan baik akan memperoleh hasil yang baik pula. Namun, jika peran partai diabaikan, maka langkahnya akan terhambat. Firman menekankan pentingnya belajar dari pengalaman Pilkada sebelumnya, meskipun kondisi saat ini berbeda.
BACA JUGA: Yan Rasyad Ramaikan Pilkada Kota Bekasi, Ini Prestasinya
“Saya yakin DPP juga selalu mengamati perkembangan di Kabupaten Bekasi. Harus dijawab tantangannya, dinamikanya harus disiasati. Sehingga kita bisa raih kemenangan, kita belajar dari pengalaman Pilkada 2017,” ucapnya.
Firman menyatakan bahwa kepengurusan yang saat ini lebih aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), mengingat pentingnya penyesuaian terhadap dinamika politik lokal. Firman menyoroti perlunya evaluasi besar menjelang Pilkada Bekasi, dengan harapan agar kesalahan yang terjadi pada Pilkada sebelumnya tidak terulang kembali.
“Ini kali kedua kita menyambut Pilkada. Kan berbicara hasil kita belum tahu, Pilkada 2024 ini dimenangkan oleh siapa, kalau kita lagi-lagi belajar dari pengalaman di Pilkada 2017. Artinya ada apa disitu, ada evaluasi dan lain sebagainya, maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan,” tuturnya. (pra)