Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Viral 4 Siswi SMP di Kota Bekasi Keroyok Anak Perempuan

Ilustrasi perundungan (bullying). Foto ist.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aksi perundungan (bullying) disertai kekerasan menimpa siswi SMP di Kota Bekasi. Peristiws tersebut viral di media sosial dan berbuntut laporan keluarga korban ke polisi.

Peristiwa tersebut terjadi di Lapangan Poris Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.

Video kekerasan itu viral pada Jumat (7/6/2024). Orangtua korban baru mengetahui pada Sabtu (8/6/2024).

BACA JUGA: KPAI Ajak Semua Pihak Serius Cegah Bullying di Satuan Pendidikan

Buntut peristuwa tersebut, keluarga korban tak terima dan melaporkan kasus kekerasan yang menimpa anaknya itu ke Polres Metro Bekasi pada Senin (10/6/2024).

Orang tua korban EN (46) menceritakan kronologi keketasan yang dialami anaknya saat me gadu ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Rabu (12/6/2024).

“Tadinya saya tahunya hanya teman bermain, tetapi di lapangan pas dirinya mendapat informasi dari video, ternyata ada beberapa kekerasan yang tidak bisa saya tolerir karena sudah sangat keterlaluan perbuatan yang dilakukan kepada anak saya,” ungkap EN kepada awak media, Rabu.

BACA JUGA: Bullying di Sekolah Marak di Bekasi

Kejadiannya, ungkap EN, pada hari Jumat anaknya ada di Komplek Kodau setelah dijemput temannya yang berinisial MG. Alasannya bermain.

Begitu sampai di depan Komplek Kodau, teman-temannya sudah menunggu sekitar lima orang dan korban dipaksa ke Lapangan Poris Jatimurni.

Diketahui, pangkal persoalan ternyata lantaran korban dituding menyebarkan isu, bahwa si pelaku yang berinisial IC ini telah melakukan hubungan badan bersama pacarnya. Lalu tidak terima dan mengajak rekan-rekannya mengeroyok korban. Aksi pengeroyokan itu ditayangkan secara live di media sosial.

“Anak saya langsung divisum. Diketahui mengalami luka di bagaimana rahang sebelah kiri ada pembengkakan, pelipis kiri luka seperti sayatan. Anting hilang satu, mungkin karena tertarik-tarik. Sama tangannya juga terluka,” tambahnya.

EN mengetahui, para pelaku terdiri daro beberapa orang daro sekolah yang bereda-beda. Ada yang baru lulus SMP tahun ini, ada pula yang masih sekolah dan ada yang dropt out (DO).

“Setelah saya melaporkan ke Polres Metro Bekasi ada keluarga yang anaknya mengalami hal tersebut. Senin kemarin saya sudah melaporkan kejadiannya. Hari ini saya langsung BAP di Polres Metro Bekasi Kota,” klaim EN.

Kepada KPAD, EN meminta pendampingan atas perkara yang dilaporkannya itu.

“Yang saya laporkan ada empat orang pelaku, satu orang tidak dilaporin karena live medsos. Empat orang pelaku yang dilaporkan, IC, MG, SC dan IT. Semuanya masih usia pelajar,” tukasnya. (pay)