RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ribuan kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda Perumahan Villa Kencana Cikarang dan Puri Nirwana Residence Kabupaten Bekasi setelah hujan mengguyur wilayah setempat.
Kepala Desa Sukajadi, Amir Hamzah, mengatakan banjir di Perumahan Villa Kencana Cikarang berdampak pada 1.200 KK. Ketinggian air bervariasi antara 40 cm sampai 80 cm.
“Banjir di Villa Kencana Cikarang ini sejak Sabtu, kurang lebih hampir 1.200 KK (terdampak,red),” kata Kepala Desa Sukajadi, Amir Hamzah, Minggu (7/7).
Banjir di perumahan subsidi program Presiden Jokowi itu terjadi setelah hujan deras sejak Sabtu hingga Minggu (6-7/7). Aliran air yang tidak berfungsi dengan baik karena muara danau tidak dapat menampung air menjadi pemicu terjadinya banjir.
BACA JUGA: BMKG: Bekasi Akan Diguyur Hujan Dari Siang Hingga Sore
“Selama ini pembuangan air itu bermuaranya di danau. Sementara danau itu, jangankan datangnya hujan, tidak hujan pun danau itu tidak menampung buat pembuangan air,” kata Amir.
Menurutnya, banjir yang melanda wilayahnya kerap terjadi setiap tahun saat musim penghujan tiba. Jika banjir datang, sebagian besar warga yang telah lama tinggal lebih bertahan di rumahnya, namun beberapa warga yang memiliki anak kecil mengungsi di rumah kerabatnya atau di masjid.
Pihaknya bersama warga telah beberapa kali meminta pihak pengembang untuk meminimalisir banjir dengan menormalisasi danau, namun hasilnya belum berdampak maksimal saat curah hujan tinggi.
“Memang tuntutan warga adalah normalisasi danau atau pembuatan danau, namun hal itu tidak sesuai dengan target. Jadi ketika danau itu dibuat, itu tidak sama sekali menampung debit air yang datang,” ujarnya.
BACA JUGA: BPBD Kota Bekasi Terima Laporan Titik Banjir di Delapan Kecamatan
“Kalau masalah luas dan dalam, barangkali memang yang kita tahu bersama. Satu karena memang danau kurang luas dan kurang dalam. Danau itu cuma sekadar dikeruk saja. Tanahnya itu cuma buat sekadar tanggul-tanggul. Secara teori itu tidak maksimal,” tambahnya.
Dikatakan Amir, hingga hari kedua banjir, warga terdampak banjir belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Selain itu, tidak ada petugas BPBD Kabupaten Bekasi yang meninjau lokasi banjir.
“Harapan kami kepala desa dan masyarakat, aspirasi-aspirasi yang disebut oleh warga yang pertama penanggulangan banjir, karena memang setiap tahunnya itu kami disibukkan dengan kondisi banjir seperti ini,” ucap Amir.
Sementara di Perumahan Puri Nirwana Residence Karangbahagia, banjir merendam tujuh blok perumahan atau sekitar 500 KK dan jalan utama yang menjadi akses keluar masuk warga.
Kendaraan roda dua dan empat juga tidak dapat melintas. Sesekali warga memaksakan masuk ke dalam perumahan dengan mendorong sepeda motornya melintasi banjir atau menitipkannya di rumah toko (ruko).
“Air mulai naik kira-kira Minggu pukul 01.00 WIB. Ketinggian air kurang lebih sampai 30-60 cm. Seluruh jalan perumahan ini sudah tertutup genangan air,” tutur seorang warga, Riski Pangestu.
Sebagian besar banjir merangsek ke rumah dan ruko warga yang berhimpitan dengan Kali Rasmi. Selain diakibatkan curah hujan yang tinggi, banjir itu juga disebabkan meluapnya air dari Kali Rasmi. Banjir ini menjadi pengalaman pertamanya tinggal di perumahan subsidi itu.
“Kali Rasmi penuh meluap dari ujung perumahan melebar sampai ke jalan utama. Tahun ini, tahun pertama saya tinggal di sini,” tambahnya.
Banjir ini membuat Riski bersama istri dan satu anak mengungsi ke rumah orangtuanya di wilayah Cikarang Utara. Ia takut akan banjir susulan yang datang.
“Ngungsi ke rumah orangtua, tadi sore maksain lewat nerabas banjir naik motor. Takut ada banjir susulan, kasian anak masih kecil. Besok saya sama istri juga harus kerja takut ada banjir lagi malah gak bisa keluar,” tandasnya. (ris)