Berita Bekasi Nomor Satu

Pondok Pesantren di Bekasi Rutin Adakan Pertemuan Wali Santri untuk Tingkatkan Komunikasi

TADARUS BERSAMA: Para santri Al-Hidayah Nurul Ummah Bojongsari Jatisari Jatiasih Kota Bekasi mengadakan tadarus bersama di lingkungan pondok pesantren. DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kota Bekasi secara berkala mengadakan pertemuan antara wali santri dengan para guru untuk meningkatkan komunikasi interaktif.

“Maksimal sebulan sekali diadakan pertemuan, karena pada tahun ajaran baru, orangtua santri baru diperbolehkan melakukan kunjungan setelah 40 hari,” ujar Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi, Ismail Anwar, kepada Radar Bekasi.

Menurutnya, dialog interaktif sangat dibutuhkan antara wali santri dan para pengajar agar perkembangan santri di lingkungan ponpes dapat diketahui.

“Sistem dan proses pembelajaran di ponpes berbeda dengan sekolah formal, karena perkembangan santri harus terus diupdate setiap bulan,” terang Ismail.

Ia menambahkan, dalam setiap pertemuan, santri akan menampilkan beberapa kemampuannya, seperti membaca Al-Qur’an, membaca doa, berpidato, atau menjadi Master of Ceremony (MC).

BACA JUGA: Ponpes di Kota Bekasi Persiapan Sambut Kedatangan Santri Baru

“Ada penampilan khusus supaya para wali santri mengetahui kemampuan dan hasil pembelajaran santri,” ucapnya.

Pertemuan wali santri biasanya dilakukan dalam waktu sehari, setelah itu para santri harus melanjutkan aktivitas dan kegiatan di ponpes.

“Pertemuan hanya dilakukan sehari, biasanya dibatasi sampai pukul 16.00 WIB, karena santri harus melanjutkan aktivitasnya,” ungkap Ismail.

Ia menilai, dengan adanya komunikasi interaktif antara guru dan wali santri, berbagai pendapat dapat ditukar, termasuk jika santri memiliki masalah kesehatan atau hal lainnya yang perlu dibicarakan dan dicari solusinya.

“Komunikasi interaktif ini mempermudah ponpes untuk menyampaikan perkembangan atau persoalan yang sedang dihadapi oleh para santri,” tandas Ismail. (dew)