Berita Bekasi Nomor Satu

Kasus Temuan Tujuh Jenazah di Kali Bekasi: Keluarga Korban Minta Polisi Transparan

TABUR BUNGA : Keluarga Korban Ridho Darmawan (15) melakukan prosesi tabur bunga mengenang 7 hari meninggalnya Ridho di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (29/9). Ridho Darmawan salah satu dari tujuh yang ditemukan meninggal di Kali Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seluruh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi telah teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga. Berbagai pihak saat ini sedang mengumpulkan informasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Sabtu (21/9) dini hari, termasuk keluarga korban yang beberapa kali datang ke lokasi kejadian.

Sejak ditemukannya tujuh jenazah di Kali Bekasi pada Minggu (22/9) pagi, keluarga korban yang selamat maupun keluarga korban yang meninggal dunia beberapa kali datang ke tempat kejadian. Khususnya keluarga korban yang meninggal, mereka berharap kasus ini dapat diungkap dengan jelas.

Kuasa hukum keluarga salah satu korban, RS (15), Dony Kasdiyanto, menyampaikan bahwa keluarga saat ini sedang mencari fakta terkait kejadian tersebut. Hingga kini, pihaknya belum mendapatkan informasi yang rinci mengenai peristiwa tersebut.

“Selama ini kita masih menghargai pihak kepolisian dalam membuka fakta ini. Semoga dengan Scientific Crime seperti yang dianjurkan oleh Wakapolri pada kasus Vina mudah-mudahan digunakanlah sistem itu, jadi kita akan menemukan fakta yang sebenarnya,” ungkapnya.

Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa RD sempat berpamitan untuk pergi camping di Bogor dalam rangka perayaan ulang tahun. Hingga saat ini, tidak ada informasi bahwa RD terlibat dalam tawuran.

Kuasa hukum menegaskan bahwa pihak kepolisian harus objektif dan profesional dalam menangani kasus ini. Pihak keluarga bersama kuasa hukum tengah mengumpulkan informasi, termasuk saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian dan berhasil selamat.

“Saksi kita ada empat orang, jadi lebih dari cukup ya, jadi misal tidak ada video pun saksi kita ada empat,” tambahnya.

BACA JUGA: Keluarga Korban Kali Bekasi Pertanyakan SOP Polisi Dalam Pembubaran Tawuran

Hal serupa juga dilakukan oleh keluarga korban lain, VS (15). Mereka berharap peristiwa yang menyebabkan VS meninggal dunia di Kali Bekasi segera terungkap.

Kuasa hukum keluarga, Victor Christian, menantikan pihak kepolisian, dalam hal ini Kasatreskrim atau Kapolres Metro Bekasi Kota, untuk menemui orang tua korban dan menjelaskan duduk perkara kejadian tersebut. Menurutnya, hal ini penting untuk menjaga ketenangan batin orang tua VS.

“Kalau nantinya perlu bantuan atau segala macam kami akan kooperatif, kamu akan membantu. Tapi kan saat ini belum ada info, belum ada kabar,” ungkapnya.

Ia menyampaikan keluarga sedang menunggu hasil visum yang diharapkan bisa memberikan bukti terkait dugaan konsumsi minuman keras di TKP sebelum tim patroli presisi tiba di lokasi.

“Ini yang harus kami bela, harus kami bersihkan namanya, seperti itu tujuan kami,” ucapnya.

Sambil menunggu hasil visum dan investigasi dari kepolisian, pihak keluarga telah mengumpulkan saksi-saksi yang berada di TKP saat kejadian. Saat ini, sudah ada tiga saksi yang berhasil dikumpulkan, dan pihak keluarga sedang berkomunikasi dengan dua saksi lainnya, termasuk seorang remaja yang berhasil menyeberangi Kali Bekasi.

“Jujur saja saat ini saya minta tolong disitu, kalau memang mentalnya belum bisa yasudah saya tidak mau paksakan. Tapi sudah ada tiga saat ini, dua lagi saya masih diskusikan,” tambahnya.

Beberapa pertanyaan dari pihak keluarga saat ini mencakup SOP tim patroli presisi saat kejadian serta pengetahuan petugas bahwa ada banyak remaja yang menceburkan diri ke Kali Bekasi. Victor menekankan, saat petugas mengetahui ada remaja yang berusaha menyeberangi Kali Bekasi dan berhasil menyelamatkan empat remaja lainnya, seharusnya mereka kembali memeriksa lokasi pada Sabtu pagi.

Komnas HAM juga sedang mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut. Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan, Uli Parulian Sihombing, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pemantauan terhadap insiden meninggalnya tujuh orang di Kali Bekasi.

Beberapa langkah telah dilakukan oleh Komnas HAM, antara lain meminta keterangan dari Kapolda Metro Jaya dan jajarannya, kepala Rumah Sakit Bhayangkara, 10 orang saksi yang berada di sekitar Kali Bekasi, serta melakukan peninjauan langsung ke lokasi di Kali Bekasi, Cikeas, dan Cileungsi.

“Saat ini Komnas HAM sedang mendalami fakta-fakta kejadian penanganan tawuran untuk memastikan proses yang dilakukan anggota Polres Metro Bekasi dan jajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia,” ungkapnya. (sur)