Berita Bekasi Nomor Satu

Normalisasi di Kabupaten Bekasi Atasi Kekeringan dan Banjir

TINJAU NORMALISASI: Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, mendampingi Pj Bupati Bekasi meninjau progress normalisasi SS Sukatani Kali Cilemahabang Hulu di Kecamatan Utara, Senin (30/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi memaksimalkan program normalisasi sebagai langkah mengatasi kekeringan serta penanggulangan banjir.

Berdasarkan data SDABMBK, normalisasi dilakukan di lima area. Yakni, BKG 17-BKG 38 di Kecamatan Pebayuran target 19 ribu meter, Saluran Sekunder (SS) Pulo Sirih di Kecamatan Sukakarya target 6 ribu meter.

Kemudian, SS Sukatani Kali Cilemahabang Hulu di Kecamatan Utara target 3 ribu meter, BSH 0 – BSH 1 di Kecamatan Cibitung target 1.950 meter, dan SS Bulak Mangga di Kecamatan Cikarang Barat target 6 ribu meter.

BACA JUGA: Normalisasi Sungai di Kabupaten Bekasi Rampung Akhir Oktober

Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, mengungkapkan bahwa normalisasi sangat bermanfaat dalam penanganan kekeringan. Selain itu, normalisasi juga membantu melancarkan aliran air saat musim hujan.

“Normalisasi ini manfaatnya dalam penanganan kekeringan. Dan ketika musim hujan arus air juga bisa menjadi lancar dan tidak tersumbat,” ujar Henri kepada Radar Bekasi, Selasa (1/10).

Henri menegaskan, pihaknya saat ini masih fokus pada penanganan kekeringan melalui normalisasi. Namun, di samping itu upaya penanggulangan banjir juga terus berjalan.
“Hujan sudah mulai turun, pembangunan kolam retensi/polder dan pembangunan sumur resapan,” ucapnya.

Ia menyoroti bahwa sampah menjadi salah satu penyebab tersumbatnya aliran kali, yang kemudian memicu banjir. Oleh karena itu, Henri berharap masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di kali.

“Kami berharap masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya. (and/*)