RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polisi masih menyelidiki insiden kebakaran yang menewaskan sembilan korban jiwa di pabrik pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) di Kaliabang Bungur, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, pada akhir pekan lalu.
Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsa mengatakan, penyelidikan pada kasus kebakaran ini diambil Polda Metro Jaya. Sebagai langkah awal, polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian untuk menjaga keutuhan tempat kejadian perkara (TKP).
“Kondisi api sudah padam, namun untuk menjaga keutuhan TKP, kami memasang police line sementara,” ucap Aqsa, Senin (4/11).
BACA JUGA: Kisah Pilu di Balik Kebakaran Pabrik: Kerja Malam tak Pulang Lagi
Selama pemadaman, lanjut Aqsa, petugas gabungan juga melakukan pencarian korban. Hingga kini, tidak ditemukan korban tambahan.
Berdasarkan data terbaru, masih tiga korban luka-luka, sementara sembilan orang masih dilaporkan hilang. Identitas korban meninggal masih dalam proses identifikasi melalui tes DNA oleh pihak Rumah Sakit Polri.
“Korban luka ada tiga orang. Untuk yang meninggal dunia, kami masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut dari RS Polri, termasuk tes DNA untuk mengidentifikasi korban,” jelas Aqsa.
Saat ini, lokasi kebakaran masih dalam proses pendinginan, dengan satu unit pemadam kebakaran yang terus bersiaga untuk memastikan keamanan.
BACA JUGA: DPRD Kota Bekasi Panggil Disnaker dan Manajemen Perusahaan Pasca Kebakaran Maut
“Kami sudah melakukan pemadaman sejak Sabtu malam, dan sekarang proses pendinginan sedang berlangsung. Petugas dan unit kami masih bersiaga di lokasi,” ujarnya.
Aqsa menjelaskan, kawasan industri tersebut memiliki tiga pabrik, dan pabrik yang terbakar adalah pabrik pakan ternak.
Terkait penyebab kebakaran, termasuk dugaan adanya ledakan terkait produksi, polisi masih mendalami kasus ini. Pihak perusahaan juga dilaporkan bersikap kooperatif dan siap bekerja sama dalam penyelidikan.
“Perusahaan masih kooperatif karena kasus ini ditangani oleh Polda. Kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak perusahaan mengenai jumlah keseluruhan karyawan yang terdampak,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan bahwa perkembangan lebih lanjut akan terus diperbarui, dan pihaknya siap memberikan informasi terbaru kepada publik sesuai hasil penyelidikan. (rez)