RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat dan pemerintah mesti bekerjasama menangani persoalan sampah di Kota Bekasi. Sampah yang tidak dibuang di tempatnya kerap kali dijumpai berakhir di saluran, mengganggu aliran air, hingga menyimpan potensi gangguan kesehatan masyarakat.
Situasi ini kerap dijumpai oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti saat blusukan ke tengah-tengah permukiman warga, baik di wilayah Kecamatan Pondok Gede maupun Bekasi Barat.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bencana hingga gangguan kesehatan akibat sampah yang menumpuk di saluran air dan tempat-tempat lainnya. Sosialisasi diyakini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat jika dilakukan secara konsisten, disamping pemerintah menyiapkan tempat pembuangan sampah dekat dengan permukiman warga.
“Sosialisasi kepada masyarakat itu perlu, sehingga tidak beranggapan segala sesuatu itu semua tanggungjawab pemerintah saja. Masyarakat akan mengerti, pada saat reses di beberapa lokasi pun saya jadikan ajang untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya, Senin (25/11).
Tidak hanya di lingkungan permukiman warga, hal serupa tidak jarang dijumpai di jalan-jalan besar. Selain sampah, fungsi drainase di sisi jalan, baik jalan besar maupun jalan lingkungan menjadi perhatian penting.
Menurutnya, persoalan jalan rusak salah satu faktornya adalah genangan air, persoalan ini akan terus berulang selama drainase tidak berfungsi dengan baik.
“Itu yang membuat jalan menjadi rusak. Perbaikan jalan itu bukan satu-satunya solusi utama, tapi drainase,” tambahnya.
Dua persoalan tersebut menjadi perhatian Yenny selama turun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Dimulai dari pengelolaan sampah yang baik hingga mendorong agar drainase bisa berfungsi dengan baik.
“Ini sedang saya perjuangkan. Dan kemarin memang saya punya keinginan untuk merancang pengelolaan sampah, dimulai dari sekup yang kecil bekerjasama dengan dinas. Mungkin bisa kita buat seperti kampung binaan untuk memulainya,” tambahnya. (adv)