RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Kota Bekasi semestinya kini waspada dengan peredaran uang palsu (upal) yang belakangan ini kian marak ditemukan.
Penelusuran Radar Bekasi, meningkatnya peredaran upal saat ini terlihat jelas dari aktivitas penawaran para pemalsu uang yang secara terang-terangan berjualan di platform marketplace dan media sosial Facebook.
Dengan memasukan kata kunci “Jual Uang Palsu” di mesin pencarian platform e-commerse maka muncul beberapa “lapak” upal yang keberadaannya ditengarai hanya radius dua kilometer di kawasan Kota Bekasi. Juga ditemukan beberapa unggahan mencurigakan dari akun anonim.
Unggahan tersebut menawarkan uang palsu dengan keterangan seperti “UPAL SUPER KW” atau “UEP4L KW 1 SUPER,” yang diklaim memiliki kualitas tinggi.
Penjual mencantumkan nomor telepon atau WhatsApp sebagai kontak untuk transaksi. Dalam beberapa unggahan, mereka mengklaim bahwa uang palsu yang dijual dapat mengelabui alat deteksi keaslian, termasuk sinar UV, serta lolos pemeriksaan di minimarket.
Salah satu akun berinisial JI bahkan menulis, “Kualitas KW 1 lolos, lolos 3D, lolos Indomart atau Alfamart, lolos sinar UV.”
Untuk menarik calon pembeli, beberapa penjual juga menyertakan bukti percakapan dengan pelanggan yang tampaknya telah berhasil melakukan transaksi.
Radar Bekasi mencoba menghubungi salah satu nomor yang tertera di unggahan tersebut untuk menanyakan detail produk dan harganya.
Penjual menawarkan paket uang palsu dengan harga, “1 juta upal seharga 100 ribu, 2 juta upal seharga 200 ribu, 3 juta upal seharga 300 ribu,” balas pihak penjual.
Penjual juga mengirimkan video berdurasi 10 detik untuk meyakinkan calon pembeli. Dari video tersebut, uang palsu tampak sangat mirip dengan uang asli, menambah keyakinan bagi yang berminat membeli.
BACA JUGA: Kakak-Beradik Hanyut di Kali Bekasi, Satu Ditemukan Meninggal
Andre (28), warga Kecamatan Bekasi Timur, mengaku tidak terkejut dengan keberadaan unggahan seperti ini.
“Saya pernah lihat postingan itu, bukan cuma satu akun. Tapi tidak tahu siapa orangnya,” kata Andre.
Arya (26), pengguna Facebook lainnya, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik ini.
“Kalau di Facebook memang ada yang jual uang palsu, tapi saya tidak tahu itu benar atau tidak. Tidak pernah coba hubungi juga,” ujarnya.
Arya berharap pihak kepolisian segera menyelidiki dan menindak aktivitas ini sebelum merugikan masyarakat. “Harapannya polisi segera selidiki ya, karena takutnya kita atau warga lain bisa jadi korban,” tambahnya.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Suparyono, menegaskan bahwa pihak kepolisian siap mengambil langkah hukum jika menerima laporan terkait aktivitas peredaran uang palsu.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan bukti adanya penjualan uang palsu.
“Polri sesuai tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, mengimbau agar masyarakat yang menemukan atau memiliki bukti adanya penjualan uang palsu segera melapor ke kepolisian. Laporan bisa dilakukan melalui call center 110 dan akan segera ditindaklanjuti,” jelas Suparyono.
Untuk mencegah peredaran uang palsu, Suparyono juga mengingatkan masyarakat agar selalu memeriksa keaslian uang menggunakan metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Selain itu, Polres Metro Bekasi Kota melalui Bhabinkamtibmas terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap uang palsu.
Maraknya peredaran uang palsu ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan demi melindungi diri dan orang lain dari potensi kerugian. (rez)