RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemkot Bekasi bersama Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mulai mematangkan persiapan pengamanan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Sejumlah potensi kerawanan diantisipasi, mulai dari perubahan cuaca, keamanan rumah ibadah, hingga lonjakan mobilitas masyarakat selama libur panjang.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan forum tersebut digelar sebagai upaya awal untuk memastikan seluruh unsur siap siaga menghadapi dinamika yang mungkin terjadi pada periode Nataru.
“Kita melihat ada dinamika yang harus diantisipasi, terutama perubahan cuaca. Karena itu perlu kesiapan yang lebih ekstra sebagai langkah awal agar kita bisa melayani warga dan mengetahui apa yang harus dilakukan,” ujar Tri, Rabu (10/12).
BACA JUGA: Jelang Nataru, Pemkot Bekasi Kebut Perbaikan Jalan
Ia menyebut pemetaan rumah ibadah yang akan melaksanakan misa dan kegiatan keagamaan telah selesai dilakukan, termasuk jumlah jemaat serta pembagian kekuatan personel.
“Ini sudah di-mapping, mana saja rumah ibadah yang melaksanakan kegiatan, jumlah jemaahnya, sampai pembagian personelnya,” kata Tri.
Menurutnya, Bekasi sebagai kota urban akan menghadapi tingginya arus keluar-masuk masyarakat selama Nataru. Karena itu, keamanan lingkungan warga yang bepergian harus menjadi perhatian.
“Yang lebih utama adalah bagaimana memberikan rasa aman bagi warga saat mereka meninggalkan rumah. Ada kepastian bahwa Forkopimda Kota Bekasi siap menjaga rumah mereka,” ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkot menyediakan fasilitas penitipan kendaraan di kantor pemerintah bagi warga yang mudik dan khawatir meninggalkan kendaraan tanpa pengawasan.
“Kalau ada yang mau menyimpan kendaraan, silakan pakai lahan parkir yang kami miliki. Kantor-kantor pemerintah siap menyediakan tempat bagi warga yang bepergian,” kata Tri.
Ia menambahkan koordinasi tidak hanya dilakukan di tingkat kota, namun juga diminta diperkuat di tingkat kecamatan bersama camat, kapolsek, dan danramil.
Tri menyebut rapat ini merupakan bagian dari tahapan persiapan sebelum dilakukan penyempurnaan dan penebalan pengamanan. Nantinya, seluruh unsur akan mengikuti apel besar sebagai bentuk kesiapsiagaan.
“Kita tidak mengharapkan bencana, tetapi kalau terjadi, kita harus siap dan bisa mengantisipasi,” pungkasnya. (rez)











