RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kehadiran Partai Ummat, dinilai akan menggerogoti perolehan suara Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Bekasi. Alasan-nya, karena kedua partai ini memiliki konstituen atau basis massa yang sama, yakni Muhammadiyah.
Hal itu disampaikan pengamat politik Bekasi, Adi Susila. Menurutnya, kemunculan Partai Ummat, pasti akan memengaruhi suara PAN, mengingat kedua partai ini punya konstituen yang sama. Terlebih, kata Adi, tokoh-tokoh dari Muhammadiyah, kebanyakan berada di Partai Ummat, apabila dibandingkan dengan di PAN.
“Kalau menurut saya akan berpengaruh, sebab konstituen-nya sama, yakni Muhammadiyah, dan merupakan basis utamanya. Saya kira, konstituen Muhammadiyah banyak yang mungkin menyeberang ke Partai Ummat,” beber Adi kepada Radar Bekasi, Selasa (1/6).
Dalam hal ini, Adi menilai, ada dua pendapat. Pertama, ada ketokohan yang lebih besar dari partainya. Dan yang kedua, ada tokoh yang kebesaran-nya lebih kecil dari partainya. Kemudian, untuk Amien Rais, ketokohan-nya lebih besar dari partainya, sehingga apabila dia (Amien Rais) konsisten, akan mempengaruhi suara PAN.
“Pak Amien ini, tokoh yang lebih besar dari partainya. Kalau dia konsisten, akan menggrogoti suara PAN. Dan menurut saya, nama Pak Amien Rais masih menjual,” tuturnya.
Adi juga menduga, ini akan terjadi di Kabupaten Bekasi, di mana lumbung- suara PAN yang sudah ada saat ini, akan dirusak oleh Partai Ummat. Bahkan, bisa beralih dengan sendirinya, karena memang konstituen kedua partai ini sama.
“Mungkin akan dirusak juga lumbung suara PAN di Kabupaten Bekasi, apalagi ada kader PAN yang pindah ke Partai Ummat,” ucapnya.
Adi yang juga sebagai Dosen Kebijakan Publik Universitas Islam 45 Bekasi ini beranggapan, Partai Ummat, punya peluang besar, karena sebagai oposisi pemerintah, dan bersama dengan beberapa partai lain. Tentunya, ini tergantung kinerja pemerintah. Misalnya, kinerja pemerintah buruk, Partai Ummat, berpeluang untuk menjadi alternatif sebagai oposisi. Asalkan bisa konsisten.
“Saya menilai, Partai Ummat ini punya peluang besar sebagai oposisi. Karena hari ini, masyarakat melihatnya hampir semua partai berbondong-bondong merapat ke pemerintah. (pra)











