RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah jenjang SD dan SMP di wilayahnya setempat.
Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Pemerintah Kota Bekasi Nomor: 443.1/340/SET.COVID-19 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 2 Coronavirus Disease 2019.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatullah menjelaskan, pelaksanaan PTM 100 persen di tingkat Kota Bekasi sudah dapat dilakukan oleh sekolah.
“Melihat status level di Kota Bekasi dan sesuai dengan edaran yang berlaku PTM 100 persen sesuai dengan kapasitas jumlah kelas dapat dilakukan,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (27/3).
Ia menjelaskan, syarat capaian vaksinasi lansia dan guru di Kota Bekasi saat ini masing-masing sudah di atas minimal. Sehingga Kota Bekasi sudah dapat melakukan PTM 100 persen.
“Minimal vaksinasi lansia kan di atas 50 persen, kita sudah di atas itu, untuk guru juga minimalnya 70 persen kami sudah juga sudah di atas itu. Jadi kalo dilihat dari angka vaksinasi, kita sudah boleh PTM 100 persen,” jelasnya.
PTM 100 persen dilaksanakan secara bertahap. Per akhir minggu kemarin, Disdik telah menerima laporan puluhan sekolah yang telah melaksanakan PTM 100 persen.
“Data yang masuk itu ada 31 SMP sama 50 SD, termasuk swasta yang sudah melaksanakan PTM 100 persen. Saya belum lihat data terbaru, jadi dilakukan secara perlahan,” katanya.
Inay menegaskan, terdapat syarat sekolah boleh melaksanakan PTM 100 persen. Yakni jumlah siswa di bawah 200 orang, jika melebihi maka PTM 100 persen sistem sif.
“Jadi yang siswanya di bawah 200 persen itu sudah bisa PTM 100 persen, tapi kalau siswanya banyak boleh PTM 100 persen tapi dibagi menjadi beberapa sif karena harus tetap menerapkan protokol kesehatan atau jaga jarak,” ucapnya.
Sementara Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Muktia Wahyudi Isra mengungkapkan, pelaksanaan PTM saat ini masih dilakukan secara terbatas, namun jumlah kapasitas yang semula 50 persen saat ini sudah diperbolehkan 100 persen.
“Pelaksanaan nya masih dibatasi, namun memang kapasitas siswa yang hadir bisa 100 persen. Tetapi tetap prokes jaga jarak, jadi dibagi menjadi 2 sif,” tuturnya. (dew)











