Berita Bekasi Nomor Satu

Kurangi Sampah Plastik dengan Ecobrick

Ecobrick
BUAT ECOBRICK: Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana SMAN 4 Kota Bekasi sekaligus Penggagas Ecobrick Budiharti bersama stafnya menunjukkan cara membuat ecobrick dengan memasukkan sampah plastik ke dalam botol.Dewi Wardah
Ecobrick
BUAT ECOBRICK: Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana SMAN 4 Kota Bekasi sekaligus Penggagas Ecobrick Budiharti bersama stafnya menunjukkan cara membuat ecobrick dengan memasukkan sampah plastik ke dalam botol.Dewi Wardah

Radarbekasi.id – Mengolah sampah menjadi barang bernilai dibuktikan oleh guru dan siswa SMAN 4 Kota Bekasi. Sampah plastik yang dihasilkan dari lingkungan sekolah ini dibuat ecobrick atau pengganti batu bata ramah lingkungan.

Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana SMAN 4 Kota Bekasi sekaligus Penggagas Ecobrick Budiharti mengungkapkan, bahwa banyaknya sampah plastik yang dihasilkan dari lingkungan sekolah membuat pihaknya menerapkan program ecobrick. Program ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik.

”Kita ketahui saat ini bahwa Indonesia adalah negara penyumbang sampah terbanyak. Jadi kita ingin dari hal terkecil untuk dapat merubah hal yang besar. Sekarang ini adalah salah satu upaya kita,” ungkap Budiharti kepada Radar Bekasi, Senin (2/3).

Pembuatan ecobrick juga sebagai sarana edukasi bagi siswa agar dapat menghasilkan sebuah karya dari limbah plastik. Pembuatan ecobrick dilakukan setiap kelas pada Jumat dalam program Jumat Sehat pada jam istirahat maupun pulang sekolah.

Sebelum membuat ecobrick, siswa mengumpulkan limbah plastik yang bersih dan kering. Kemudian limbah plastik tersebut dimasukkan ke dalam botol hingga padat dan mengisi ruang botol. Selanjutnya, limbah sampah yang sudah menjadi ecobrick ditimbang dan menjadi laporan setiap kelas.

Dalam setiap kelas mampu menghasilkan satu botol ecobrick dengan berat 600 gram untuk botol besar dan 250 gram untuk botol kecil. Budiharti mengungkapkan, pembuatan ecobrick efektif untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolahnya.

”Jadi satu kelas itu bisa menghasilkan satu botol ecobrick berisikan sampah plastik. Sudah terbayang berapa banyak sampah plastik yang bisa kita manfaatkan untuk dapat dijadikan benda berguna,” tuturnya.

Pembuatan ecobrick sudah dilakukan selama kurang lebih satu tahun oleh siswa sekolah ini. Hasilnya, mereka telah menghasilan tiga buah bangku dan dua meja berukuran sedang. Rencananya, pihak sekolah akan membuat taman sekolah dari ecobrick.

”Dalam waktu dekat ini kita ingin membuat taman ecobrick yang disekitarnya nanti akan kita isi hasil-hasil karya yang dibuat oleh siswa dari limbah plastik tersebut,” katanya.

Dampak positif dari program ini, lingkungan sekolah terlihat bersih dari sampah plastik. Selain itu, menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitarnya.

Budiharti berharap, program ini dapat terus dijalankan. Dengan demikian tak ada sampah plastik yang dapat menyebabkan terjadinya banjir maupun hal-hal negatif lainnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin