Berita Bekasi Nomor Satu

Dua Rombongan Warga Pekayon Jaya Kecewa Tak Bisa Salat Ied di Masjid

TEMPAT MENUNGGU : Sejumlah warga yang belum mengikuti rapid test tengah duduk di tempat menunggu yang disediakan Panitia Salat Ied di Masjid Al Kautsar, RT 07/01, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan. SURYA BAGUS/RADAR BEKASI
TEMPAT TUNGGU : Sejumlah warga yang belum mengikuti rapid test menunggu di tempat tunggu sebelum mengikuti Salat Ied di Masjid Al Kautsar, RT 07/01, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Minggu (24/5). SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

BEKASI, RADARBEKASI.ID – Dua rombongan keluarga yang belum mengikuti rapid test tak jadi mengikuti Salat Ied di Masjid Al Kautsar, RT 07 RW 01, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (24/5). Hal ini disebabkan karena mereka diminta menunggu di luar area masjid sebelum pelaksanaan Salat Ied.

Rombongan pertama datang lebih awal sebelum jemaah lainnya mulai berdatangan sekitar pukul 06.30 WIB ketika shaf di dalam masjid nampak masih kosong. Rombongan jemaah kedua menyusul beberapa saat setelahnya.

Usai mengisi absensi lengkap, tidak jauh dari lingkungan masjid, rombongan jemaah menuju area masjid. Sampai di muka halaman masjid, rombongan yang diketahui belum melaksanakan rapid test tersebut diminta menunggu.

Rombongan keluarga yang terakhir datang sempat menanyakan kebijakan dari Panitia Salat Idulfitri di masjid tersebut. Usai berbincang, mereka nampak tidak puas dengan jawaban panitia, dan memilih untuk kembali ke rumah dan melaksanakan salat di rumah.

Rombongan pertama, keluarga Lusi pun ikut meninggalkan area masjid. Warga RT 06 RW 01, Kelurahan Pekayon Jaya ini mengaku kecewa lantaran belum mengetahui kebijakan panitia mengenai salat ied.

Pak RT nya (RT 06) nggak ada sosialisasinya sama saya, kalau tahu (khusus untuk yang rapid) kita nggak ke sini gitu,” ungkapnya.

Menurutnya, panitia seharusnya memberikan informasi kepada jemaah yang datang di meja absensi. Tidak menunggu jamaah tiba di muka masjid.

Dia memilih untuk pergi meninggalkan masjid dan salat di rumah. Meskipun, Lusi sudah mengajak kedua anaknya untuk bersama-sama salat di masjid Al-Kautsar. “Yang diharapkan anak-anak hanya satu, salat di masjid. Kalau nggak bisa yasudah nggak apa-apa, kecewa sih memang,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua RT 06, Kiki menjelaskan, bahwa panitia tidak melarang warga RW 01 untuk salat berjemaah. Namun, untuk bagian dalam masjid dikhususkan bagi warga yang sudah melaksanakan rapid test beberapa waktu lalu. Sementara, jemaah yang belum melaksanakan rapid test diperbolehkan mengikuti salat idulfitri di luar masjid.

Jadi ini klarifikasi ya, jadi bukan nggak boleh salat di sini. Boleh salat , syaratnya menunggu satu, karena dia belum di rapid, di sini harus di rapid,” terangnya di lokasi yang sama.

Sebelum rapid test dilakukan pada tanggal 21 Mei lalu, pengurus masjid telah mensosialisasikan kebijakan ini kepada ketua-ketua RT setempat.

Pada kesempatan rapid test lalu, terdata sebanyak 120 orang ikut. Bagi warga yang telah mengikuti rapid test diberikan tanda berupa pin yang dipakai pada saat menghadiri Salat Idulfitri. “Yang di dalam itu yang pakai pin, yang nggak pakai pin boleh tapi diluar,” katanya.

Kapasitas Masjid Al Kautsar ini maksimal untuk 150 orang di bagian dalam masjid, ditambah dengan shaf yang sudah disediakan di luar masjid.(sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin