Berita Bekasi Nomor Satu

Kemarau Panjang, Tiga Desa Krisis Air Bersih

AMBIL AIR: Seorang warga sedang mengambil air menggunakan jerigen di Sungai Cicadas Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, Selasa (11/8). Sudah dua bulan ini, desa itu dilanda kekeringan sehingga sumur warga tidak mengeluarkan air lagi. ARIESANT/RADAR BEKASI
AMBIL AIR: Seorang warga sedang mengambil air menggunakan jerigen di Sungai Cicadas Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, Selasa (11/8). Sudah dua bulan ini, desa itu dilanda kekeringan sehingga sumur warga tidak mengeluarkan air lagi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musim kemarau panjang mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Yakni Desa Ridogalih, Ridomanah dan Sirnajati.

Warga setempat terpaksa mengambil air dari Kali Cihoe dan Sungai Cicadas, aliran sungai dari Kabupaten Bogor.

“Sudah satu bulan lebih kami mengalami krisis air. Dan setiap musim kemarau, warga selalu mengambil air di Sungai Cihoe dan Sungai Cicadas,” tutur salah seorang warga, Kampung Korod, Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Emid Abdillah (43), Selasa (11/8).

Hal senada disampaikan warga Kampung Cihanjuang, Desa Ridogalih, Herdi (30). Dirinya mengaku bersyukur, lantaran kekeringan tahun ini masih bisa mengandalkan air yang ada di sungai dekat pemukiman warga.

“Tapi, kalau hujan tak kunjung turun, ada kemungkinan bulan depan, kami akan kesulitan mencari air bersih,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Camat Cibarusah, Muhammad Kurnaefi mengaku, dampak dari kemarau Panjang mengakibatkan kekeringan di wilayahnya. Namun kata dia, pihaknya sudah melakukan antisipasi dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.

“Berdasarkan surat dari kepala desa, dan hasil monitoring, ada beberapa desa yang sudah kekeringan. Total ada 20, meskipun tidak terlalu parah. Antisipasi yang kami lakukan, meminta bantuan air dari BPBD, dan itu sudah kami sampaikan,” ucap Kurnaefi.

Lanjutnya, upaya lain juga dilakukan dengan pihak PDAM. Dimana, saat ini sedang dilakukan penyambungan instalasi pipa dari PDAM ke hidran untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) yang sudah dibangun oleh PUPR.

“Penyambungan pipa kurang lebih ada tujuh titik di tiga desa, yaitu Ridogalih, Ridomanah dan Sirnajati, yang mengalami kekeringan,” terang Kurnaefi.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, membenarkan adanya laporan kekeringan di wilayah Cibarusah. Pihaknya, saat ini masih melakukan koordinasi, untuk selanjutnya dilakukan pengiriman air bersih.

“Memang di tengah kemaru yang berkepanjangan ini, sejumlah desa sudah mulai teriak. Dan kami sedang menginventarisir, camat kepala desa mana yang sudah laporan,” ujarnya.

“Yang sudah melaporkan, Serang Baru dan Cibarusah. Kabarnya Bojongmangu juga mau laporan. Nah, nanti kami buat Surat Keputusan (SK) penanggulangan, dan akhir Agustus, kami akan kirim air ke sana. Lalu September kirim air lagi,” tandas Adeng. (dan)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin