RADARBEKASI.ID, BEKASI – Curug Parigi yang berada di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, adalah salah satu destinasi wisata alam yang dimiliki oleh Kota Bekasi.
Sebagai wisata lokal, Curug Parigi perlu penataan, hingga meminimalisir pencemaran yang terjadi, menyusul air Curug Parigi bersumber dari sungai dua wilayah yang rentan pencemaran.
Belum lama ini, Kali Bekasi kembali tercemar, sehingga membuat air Curug Parigi menjadi berbuih dan mengeluarkan bau tak sedap.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bekasi, Tedi Hafni mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan langkah-langkah lebih lanjut guna mengantisipasi supaya kejadian pencemaran tak terulang.
“Curug Parigi itu kan wilayah nya berada di tengah wilayah pusat ya, tentunya saat ini kita sedang melakukan langkah-langkah antisipasi,” kata Tedi kepada Radar Bekasi, Rabu (23/9).
Pihaknya mengaku, akan melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk penangan limbah dan pencemaran aliran sungai di Kali Bekasi.
Selain itu, bahwa tercemarnya lokasi Curug Parigi itu bukan hanya berasal dari satu wilayah saja. Namun, adanya sumber pencemaran berasal dari berbagai daerah.
Seperti dari Bogor dan Depok, tentunya perlu ada koordinasi dari semua pihak dan perlu difasilitasi oleh pemerintah pusat.
“Saat ini kita sudah melakukan langkah-langkah kordinasi dengan Kementerian PUPR dan LH. Dan tahun ini kita sedang buat Detail Engineering Design (DED) untuk menjaga Curug Parigi bebas pencemaran,” terangnya.
Kendati demikian, bahwa dibuatkannya DED itu bertujuan untuk penataan Curug Parigi agar lebih baik. Sehingga kedepan pencemaran di Kali Bekasi yang kerap terjadi bisa dapat diminimalisir.
“Ya mudah-mudahan nanti setelah DED sudah rampung akan segera di kerjakan. Semoga kedepan jika berkunjung ke Curug Parigi warga bisa lebih menikmati tanpa melihat musim tertentu untuk melihatnya dan dapat diminimalisir pencemarannya,” tutupnya. (pay)
