Berita Bekasi Nomor Satu

Ini Nama Mahasiswa Korban Bentrok di Kawasan Industri Jababeka I Bekasi

Tangkapan layar video bentrok mahasiswa dengan aparat kepolisian dalam aksi protes menolak UU Cipta Karya di Jababeka I, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/10).

CIKARANG UTARA, RADARBEKASI.ID- Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan hemat bicara  terkait aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang berujung bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian di kawasan industri Jababeka I, Rabu (7/10) siang.

Kapolres enggan menjelaskan peristiwa berujung jatuh korban dari kalangan mahasiswa ini. Orang nomor satu di Polres Metro Bekasi itu hanya menyatakan, para korban sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. “Kita sudah mengantarkan korban ke rumah sakit, untuk perawatan dan lainnya,” tukasnya.

Seperti diberitakan, ratusan mahasiswa yang tergabung ke dalam organisasi ekstra kampus, GMNI, PMII, HMI serta mahasiswa Pelita Bangsa, bentrok dengan pihak kepolisian saat melakukan aksi menolak RUU Cipta Kerja di Kawasan Jababeka I, Rabu (7/10).

Akibat bentrokan tersebut, tiga mahasiswa mengalami luka-luka dan harus dilarikan kedua rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Ketua DPC GMNI Kabupaten Bekasi, Yogi Trinanda, mengatakan, aksi penolakan RUU Cipta Kerja memang direncanakan akan dilakukan di Kawasan Jababeka I. Kemudian saat mau masuk pintu masuk Kawasan Jababeka I terjadi aksi saling dorong dengan pihak kepolisian.

“Kami (GMNI) sangat menyesalkan adanya tindakan represif dari pihak kepolisian yang tiba-tiba langsung kokang senjata,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Menurutnya, akibat kejadian ini ada tiga mahasiswa yang mengalami luka. Ketiga mahasiswa itu, kata Yogi, Nasrul dari PMII. Dia terluka di bagian kepala diduga karena tertembus slongsong peluru.

Berikutnya, lanjut Yogi, Budi dari HMI yang sempat ditarik aparat kepolisian dan langsung dibawa, Budi menderita luka sobek di pelipis hidung dan memar di belakang telinganya.

Selanjutnya, imbuh Yogi lagi, Amir mahasiswa Pelita Bangsa yang mengalami luka di kelopak mata diduga akibat pukulan salah satu aparat.

“Harusnya tidak perlu ada peluru yang diletuskan. Ini kenapa diletuskan sehingga kawan-kawan mengalami luka,” tukasnya.

Dia menjelaskan, aksi ini dilakukan gabungan mulai dari GMNI, PMII, HMI, dan Mahasiswa Pelita Bangsa. Dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sekitar 750-800 orang. Rencananya dia menegaskan, untuk tindak lanjutnya akan didiskusikan bersama.

“Kita tidak akan tinggal diam. Kita akan tempuh jalur hukum,” cetus pria yang akrab disapa Nugi ini.

Nugi menambahkan, dengan kondisi bentrok ini tidak akan menyurutkan tekad bersama kawan-kawannya menolak UU Cipta Kerja. ’’Kami akan tetap menolak dan melakukan aksi ke Jakarta Kamis (8/10) besok,’’ katanya

Pantuan Radar Bekasi, awalnya ratusan mahasiswa berorasi di depan pintu masuk kawasan Jababeka I, dengan pengawalan dari pihak kepolisian yang sangat ketat. Kemudian, ratusan mahasiswa mencoba merangsek masuk ke dalam kawasan dengan menerobos penjagaan aparat.

Entah dari siapa yang mengawali, sempat terjadi aksi saling dorongan antara mahasiswa dengan aparat yang berujung bentrok dan jatuh korban dari kalangan mahasiswa.

Selain itu, pihak kepolisian juga menembaki mahasiswa dengan gas air mata. Dan mahasiswa berusaha melawan dengan melemparkan batu ke arah pihak kepolisian.  (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin