Berita Bekasi Nomor Satu

Ketika BIN Masuk ke Sekolah Saat Pandemi Covid-19

SOSIALISASI AKB: Dokter Jaresh Clinton saat memberi pemaparan AKB di SMAN 1 Cikarang Pusat, Senin (12/10). Foto Istimewa.

CIKARANG PUSAT, RADARBEKASI.ID-Sejak pagi para guru dan murid SMA Negeri 1 Cikarang Pusat, memadati ruang kelasnya, di Jalan Beruang Raya No.9, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat. Ada apa?

Rupanya, mereka mendengarkan sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat pendemi Covid-19, dari Tim Velox Pejaten, Badan Intelijen Negara (BIN) pada Senin (12/10).

Kegiatan BIN melalui Tim Velox Pejaten itu, sesuai amanat UU 17 tahun 2011, dimana BIN bertugas melakukan deteksi dini dan cegah dini berbagai ancaman. Termasuk Pandemi Covid-19, maupun wabah lainnya, yang dianggap dapat mengancam kehidupan dan eksistensi bangsa Indonesia.

BIN melalui Tim Velox Pejaten, juga akan terus melakukan berbagai aksi nyata dalam rangka melaksanakan deteksi dini dan cegah dini, serta upaya dekontaminasi.

Dokter Jaresh Clinton dari Tim Velox Pejaten BIN, pada kegiatan sosialisasi AKB di SMA Negeri Cikarang Pusat, menjelaskan makna adaptasi kebiasaan baru (AKB), adalah upaya pencegahan meluasnya Covid-19.

Singkatan AKB itu sendiri, muncul ketika berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang biasa disebut New Normal (Kenormalan Baru). Yakni upaya pemerintah dalam menerapkan tatanan kehidupan baru.

AKB diberlakukan dengan harapan, agar masyarakat dapat membiasakan diri, dalam berperilaku hidup baru, sesuai dengan protokoler kesehatan. Diantaranya sering mencuci tangan, bila bepergian memakai masker dan menjaga jarak.

Maksud AKB adalah bagaimana masyarakat tetap beraktifitas normal dengan tetap berdampingan dengan Corona. Termasuk, bagaimana masyarakat tetap memberlakukan protokol kesehatan, dengan prinsip penyesuaian/perubahan pola hidup, dengan tetap produktif dan tetap aman.

Adaptasi AKB itu sangat perlu, alasannya karena sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan. Sehingga, semua warga nantinya dilakukan vaksinasi virus Covid-19, sesuai standar WHO.

“Karena itulah diharapkan semua masyarakat, agar mendukung program AKB ini. Dengan tetap mengikuti ketentuan atau aturan yang mengikat. Sehingga masyarakat tetap menjaga disiplin tinggi, sampai ditemukannya vaksin Covid-19,” pesan Dokter Jaresh Clinton.

Dokter Jaresh Clinton menyatakan barang-barang apa saja yang wajib disiapkan, saat AKB. Misalnya masker, hand sanitizer, sarung tangan, face shield, helm/shower cap, tisu basah dan perlengkapan ibadah.

“Disamping itu juga perlu dilakukan upaya saling menguatkan mental, misalnya interaksi dengan teman dan keluarga. Untuk saling menguatkan dan juga intens berkomunikasi bersama rekan untuk hal-hal yang positif,” kata Dokter Jaresh Clinton.

Pada kegiatan itu pihak Tim Velox Pejaten BIN juga melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di lingkungan SMA Negeri 1 Cikarang Pusat dan rumah-rumah warga yang berada di sekitar sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cikarang Pusat Sanwani, kepada wartawan seusai acara sosialisasi AKB menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Tim Velox Pejaten (BIN). Karena sekolahnya dipilih sebagai lokasi sosialisasi AKB.

“Semoga sosialisasi AKB ini, dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi para guru dan murid SMA Negeri 1 Cikarang Pusat,” ungkap Sanwani. (zar)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin