Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Minta Bebaskan HRS, Massa Gruduk Polres

SAMPAIKAN TUNTUTAN : Ratusan massa dari berbagai elemen mendatangi Markas Polres Metro Bekasi Kota di Jalan Pramuka Margahayu Bekasi Selatan, Selasa (12/15). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
SAMPAIKAN TUNTUTAN : Ratusan massa dari berbagai elemen mendatangi Markas Polres Metro Bekasi Kota di Jalan Pramuka Margahayu Bekasi Selatan, Selasa (12/15). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan masyarakat Kota Bekasi dari sejumlah majelis taklim dan ormas Fron Pembela Islam (FPI) mendatangi Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (12/15). Mereka menuntut agar Habib Rizieq Shihab (HRS), dibebaskan tanpa syarat.

Kerumunan massa tidak berlangsung lama setelah Habib Alwi bin Muhammad Al Athos datang menyampaikan aspirasi di hadapan massa. Selain itu juga, sejumlah perwakilan masa memberikan surat pernyataan sikap sejumlah tuntutan.

“Sekarang kami minta tolong, kami sebagai aparat di Kota Bekasi ayo kita jaga sama-sama. Sudah selesai, sudah disampaikan, sekarang silahkan kembali,” ungkap Kabag Ops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Ardi Rahananto saat menjumpai massa.

Pihan kepolisian mengingatkan kepada massa untuk tidak berkerumun, aspirasi yang disampaikan terlebih dahulu telah diterima oleh pihak kepolisian.

Keterangan yang disampaikan oleh Kompol Ardi sempat dipotong oleh salah satu massa aksi, lelaki yang berada di barisan depan tersebut meminta sedikit waktu untuk menyampaikan kekecewaan mereka terhadap sederet peristiwa yang terjadi dewasa ini.

“Boleh komentar?, Satu atau dua menit saja,” ungkap salah satu lelaki yang nampak mengenakan peci berwarna putih tersebut.

Ditengah perdebatan antara pihak kepolisian dengan salah satu massa, perwakilan massa lainnya menyampaikan aspirasi dan pernyataan sikap yang sebelumnya telah disampaikan. Empat poin sikap umat Islam Kota Bekasi disampaikan, diantaranya, meminta pemerintah segera tim investigasi netral atas peristiwa yang menghilangkan nyawa enam laskar FPI.

Kedua, meminta aparat keamanan untuk membebaskan HRS tanpa syarat. Ketiga, meminta untuk tidak dilakukan kriminalisasi terhadap ulama, termasuk terhadap HRS. Keempat, meminta keadilan ditegakkan tanpa diskriminasi terhadap siapapun, termasuk kepada HRS.

Sebelum meninggalkan lokasi, Habib Alwi bin Muhammad Al Athos yang hadir pada pertemuan sebelum massa datang menyampaikan bahwa kedatangan massa adalah rasa terhadap sosok yang dicintai. Massa yang datang merasa HRS secara terang-terangan terjadi diskriminasi pada proses hukum.

“Kami merasa habibana Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab terang terangan didiskriminasi dalam urusan hukum. Sebagai pecintanya kami tidak rela, kami tidak ridho, imam kami diperlakukan seperti itu,” singkatnya sebelum beranjak dari depan kantor Polres Metro Bekasi Kota.

Aksi hanya berlangsung sekira 20 menit, massa kemudian membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasi. Kumpulan massa sempat memenuhi jalan Pramuka, ruas jalan di depan Kantor Polres Metro Bekasi Kota sempat di tutup, arus lalu lintas dialihkan ke ruas lain.

Senada, Kabag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing menjelaskan, aksi demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi sebelumnya telah dibatalkan. Surat pembatalan aksi juga telah diberikan, dan diterima oleh pihak kepolisian.

Massa disebut datang dari beberapa wilayah di sekitar Kota Bekasi. Personil keamanan gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol-PP yang nampak berjaga sejak siang hari disebut hanya untuk mengantisipasi jika massa benar-benar datang setelah pertemuan untuk menampung aspirasi dilaksanakan.

“Mereka sudah mengirimkan pembatalan aksi kepada umat muslim, tadi yang datang itu dari Cakung dan Kabupaten Bekasi,” tukasnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin