Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Klaster Keluarga Meningkat di Kabupaten

ILUSTRASI: Anak-anak menggunakan masker melintas di depan mural Kampung Siaga Covid-19 di Kawasan Rawa Pasung Kelurahan Kota Baru Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi, belum lama ini. Pengamat Sosial yang juga dosen IBM Bekasi, Hamludin mengakui terdapat kesulitan untuk membatasi aktivitas anak di luar rumah. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi meningkat sebulan terakhir. Dari 8.600 kasus, sekitar 30 persen berasal dari klaster keluarga. Setiap harinya klaster keluarga menyumbang 50 sampai 70 kasus sejak November lalu.

“Peningkatannya dua kali lipat, sekitar 40-50 persen. Dari jumlah 8.600 kasus positif sampai saat ini. Sebanyak 2.500 kasus positif berasal dari klaster keluarga,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

Dirinya membeberkan, penyebaran kasus positif pada klaster keluarga ini di dominasi oleh beberapa wilayah perkotaan di Kabupaten Bekasi. “Wilayah yang mendominasi yaitu Kecamatan Tambun Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Cibitung, Babelan, Serang Baru, dan Karang Bahagia,” bebernya.

Peningkatan klaster keluarga ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adanya rasa jenuh dari masyarakat, mengingat pandemi ini sudah berlangsung selama sembilan hingga sepuluh bulan. Sehingga masyarakat memaksakan melakukan perjalanan, tanpa menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).

Kemudian, adanya bantuan fasilitas alat PCR pada dua bulan belakangan ini, kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, membuat kasus positif mengalami peningkatan, karena pemeriksaan yang sebelumnya hanya 300 per hari. Untuk sekarang pemeriksaan 500 per harinya.

Dirinya menjelaskan, awal mula ditemukan klaster keluarga ini setelah masyarakat yang melakukan perjalanan keluar kota, secara aktif melakukan pemeriksaan screning, berupa rapid test. Lalu hasilnya ditemukan kasus reaktif.

Kemudian setelah itu, masyarakat yang reaktif saat melakukan pemeriksaan rapid test, langsung melakukan swab test, dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Selanjutnya, melakukan pemeriksaan kepada kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif. Hasilnya, kembali ditemukan kasus positif.

“Kami (Satgas) mengevaluasi ini sebagai sesuatu yang perlu diantisipasi, guna mencegah hal-hal yang tidak terkendali. Dengan meningkatkan jumlah kapasitas pemeriksaan,” tuturnya.

Alamsyah yang juga sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan ini menuturkan, kasus positif dari klaster keluarga ini kebanyakan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk sekarang sudah dilakukan isolasi di Bapelkes Cikarang, Wisma Ki Hajar Dewantara, dan Hotel.

Namun, karena adanya klaster keluarga ini menyebabkan kapasitas tempat isolasi yang ada di Rumah Sakit, Bapelkes, Wisma Ki Hajar Dewantara, dan Hotel, penuh. Akibatnya, ada beberapa orang yang terkonfimasi positif melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dia mengaku sedang melakukan asesmen kepada beberapa gedung yang bisa digunakan untuk tempat isolasi. “Beberapa gedung yang ada di Kecamatan Tambun Selatan, maupun Cikarang Timur, sementara ini sedang kami asesmen, untuk mengantisipasi lonjakan kasus dari klaster keluarga ini,” jelasnya. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin