Berita Bekasi Nomor Satu

SMKN 15 Kota Bekasi Tanam Jahe Merah

SMKN-15-Kota-Bekasi
BERI NUTRISI: Koordinator media penanaman SMKN 15 Kota Bekasi Moehamad Afriyanto beserta guru, menyiram tanaman jahe merah sebagai proses pemberian nutrisi, Rabu (13/1). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
SMKN-15-Kota-Bekasi
BERI NUTRISI: Koordinator media penanaman SMKN 15 Kota Bekasi Moehamad Afriyanto beserta guru, menyiram tanaman jahe merah sebagai proses pemberian nutrisi, Rabu (13/1). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – SMKN 15 Kota Bekasi menanam jahe merah di kebun sekolah. Rencananya, hasil panen akan diolah menjadi sebuah produk oleh jurusan farmasi.

Koordinator media penanaman SMKN 15 Kota Bekasi Moehamad Afriyanto menjelaskan, bahwa perkebunan jahe merah merupakan bagian dari pengembangan sekolah. Ia menjelaskan alasan pemilihan penanaman jahe merah.

“Sebenarnya kenapa dipilih jahe merah, karena tanaman ini bermanfaat untuk kesehatan. Selain itu prospek kedepannya juga cukup baik,” jelasnya kepada Radar Bekasi, Rabu (13/1).

Dalam menanam jahe merah ini menggunakan lahan semai beratap seluas 200 meter persegi dan lahan tanam seluas 2.000 meter persegi. Menanam jahe merah dilalui beberapa tahapan.

Yakni dari bibit ditanam di lahan semai, kemudian dipindahkan ke media tanam polybag, selanjutnya dipindahkan kembali ke lahan tanam. Afriyanto mengaku, menanam jahe merah membutuhkan kesabaran.

“Penanaman jahe merah ini agak rumit dan membutuhkan kesabaran yang ekstra. Karena prosesnya bukan cuma satu kali, tapi harus dilakukan beberapa kali,” tuturnya.

Dari proses peletakkan bibit rimpang atau jahe merah ke lahan semai membutuhkan waktu selama 45 hari untuk bisa dipindahkan ke polybag. Setelah itu, membutuhkan waktu selama 14 hari untuk bisa dipindahkan ke lahan tanam. Masa tanam membutuhkan waktu minimal 32 minggu untuk kemudian bisa dipanen. “Untuk bisa dipanen kita harus menunggu selama 8-10 bulan, memang cukup lama makanya membutuhkan kesabaran yang ekstra,” katanya.

Proses peletakkan bibit rimpang juga tidak boleh sembarangan. Bibit jahe merah harus diletakkan secara rata atau dalam keadaan posisi tertidur agar proses perkembangannya sempurna.

Demikian juga dengan perkembangan jahe merah, harus disesuaikan dengan nutrisi yang baik. Setiap hari tanaman jahe merah harus disirami dengan beberapa macam air. Antara lain, air bawang, air kolam dan air beras.

“Kita siram dengan 3 macam air, jadi setiap hari kita selang-seling bergantian,” ungkapnya.

Saat ini, pihak sekolah membeli bibit rimpang sebanyak 70 kg yang diperkirakan akan menghasilkan 2.600 polybag. Namun, baru 200 batang jahe merah yang dipindahkan ke polybag.

“Nantinya 1 polybag itu diperkirakan bisa panen 25 kg jahe, makanya harus dirawat dengan baik agar hasilnya juga tidak mengecewakan,” ucapnya.

Budidaya jahe merah dilakukan mulai November 2020. Rencananya, setelah proses panen jahe merah akan diolah menjadi sebuah produk yang akan dihasilkan oleh jurusan farmasi SMKN 15 Kota Bekasi.

“Jahe ini akan dibuat menjadi simplisia yaitu jahe yang dipotong dan dikeringkan kurang lebih nya seperti itu,” jelasnya.

Sebagian hasil panen akan diolah kembali menjadi bibit. Jika terlihat perkembangan yang lebih baik, jahe merah tersebut akan diproduksi dan dijual kepada masyarakat.

“Itu rencana next-nya, tapi kalo untuk saat ini dari hasil panen kita akan buat sebuah produk untuk jurusan kami. Jahe merah itu kalo dijual cukup mahal, 1 kgnya Rp90 ribu,” tandasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin