Berita Bekasi Nomor Satu

Kuno, Cara Himbara Cari Duit

RADARBEKASI.ID, JAKARTA-Kebijakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengenakan biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM Link per 1 Juni mendatang menuai tanggapan. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Media Wahyudi Askar menilai, itu keputusan bisnis semata. Berusaha mencari untung di tengah krisis akibat persebaran SARS-CoV-2.

“Hemat saya ini adalah cara kuno,” ucap Media seperti dilansir Jawa Pos, kemarin (24/5/2021).

Menurut dia, masih banyak opsi lain untuk menghindar dari krisis perbankan. Ketimbang membebani biaya administrasi kepada konsumen atau nasabah.

Namun, pada prinsipnya, setiap pilihan yang diambil jangan sampai meningkatkan kerentanan masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab, kelompok tersebut mendominasi pengguna ATM.

Melalui jaringan yang tersebar hingga ke daerah terpencil, banyak masyarakat kecil yang sangat bergantung dari ATM Link. Pengenaan biaya tambahan tentu saja akan merugikan masyarakat. Sekaligus berpotensi mengurangi aktivitas perbankan yang justru saat ini harus terus didorong.

Di sisi lain, kebijakan tersebut memiliki dampak berbeda sesuai dengan profil konsumen di setiap wilayah. Seperti di perkotaan, masyarakatnya tentu memiliki literasi terkait keuangan dan teknologi yang baik. Sehingga, diperkirakan akan jumlah transaksi secara online akan meningkat.

“Tapi di perdesaan, dengan berbagai kendala SDM (sumber daya manusia) termasuk jaringan internet, hal ini malah akan merugikan,” jelas lulusan doktoral University Of Manchester itu.

Di banyak negara lain, pengenaan biaya administrasi kepada nasabah justru dikurangi. Tujuannya, untuk meningkatkan aktivitas perbankan dengan nilai profit yang jauh lebih besar.

Media menyebut, keputusan mengenakan biaya transaksi di ATM Link akan menghalangi upaya peningkatan inklusi keuangan. Khususnya di wilayah perdesaan.

Dia menyangsikan alasan Himbara yang menyebut pengenaan biaya akan meningkatkan transaksi daring. Itu tidak sesederhana yang dibayangkan.

Himbara seharusnya lebih bijak. Karena literasi keuangan digital masyarakat masih rendah.

Terpisah, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menjelaskan, Himbara sepakat untuk menyesuaikan skema biaya penggunaan ATM Link mulai 1 Juni 2021. Rinciannya, biaya atas transaksi cek saldo menjadi Rp 2.500 dan tarik tunai menjadi Rp 5.000.

Sedangkan, transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah dengan kartu debit salah satu bank Himbara di ATM bank yang sama tidak dikenakan biaya atau gratis. Misalnya, transaksi kartu Bank Mandiri di ATM Bank Mandiri. Meski ada logo ATM Link, tidak dikenakan biaya.

Thomas memastikan, bahwa biaya transaksi di ATM Link akan lebih hemat dibandingkan dengan jaringan ATM lainnya. “Penyesuaian ini senada dengan konsep healthy business untuk bisnis yang berkelanjutan,” terangnya. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin