Berita Bekasi Nomor Satu

Minim Anggaran, Perawatan Tiga RTH Terbengkalai

TAK TERAWAT : Sejumlah warga sedang beraktifitas di taman yang kurang terawat, di Kawasan Taman Duta, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (3/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
TAK TERAWAT : Sejumlah warga sedang beraktifitas di taman yang kurang terawat, di Kawasan Taman Duta, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (3/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tiga Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berada di Hutan Kota, Alun-alun, dan Danau Duta Harapan, minim perawatan, termasuk perbaikan fasilitas yang ada.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, memang untuk anggaran perawatan dan perbaikan di tiga RTH tersebut, sangat minim. Anggaran yang ada, hanya bisa digunakan untuk pembelian sapu, pengki dan gerobak sampah saja.

“Itu saja yang kami beli. Sedangkan untuk perawatan full, itu tidak ada anggaran-nya, melainkan hanya peralatan kerja, seperti untuk bersih-bersih di tiga lokasi RTH itu,” tutur Yayan kepada Radar Bekasi, Kamis (3/6).

Kata dia, hal itu dikarenakan, anggaran yang terbatas. Kalau untuk pengajuan, pihaknya sudah melakukan, akan tetapi belum juga terealisasi.

Yayan mengaku, wajar saja kalau pagar yang ada di Alun-alun Kota Bekasi, sudah banyak yang rusak. Selain itu, rusaknya pagar Alun-alun, disebabkan adanya orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dan berusaha merusak fasilitas umum. Tidak hanya di Alun-alun saja, di dua lokasi lain juga sama, untuk pengecatan tidak bisa dilakukan karena keterbatasan anggaran.

“Ini juga disebabkan adanya refocusing anggaran, sehingga untuk perawatan dan perbaikan RTH, tidak bisa dilakukan,” tegas Yayan.

Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim menyayangkan, angaran sebesar Rp 49 juta, hanya untuk beli sapu, pengki dan gerobak.

“Punya angaran Rp 49 juta, tapi Cuma buat beli sapu, pengki dan gerobak, itu jurus mabuk namanya,” sindir Arif.

Ia juga mengingatkan, keberadaan RTH harus dijaga, apalagi untuk kepentingan masyarakat umum. Jangan sampai anggaran hanya untuk taman, sedangkan buat perawatan RTH dibiarkan, maka akan rusak.

“Saya minta Kepala DLH diganti oleh yang benar-benar mampu bekerja. Ganti dengan orang yang tanggap terhadap persoalan di masyarakat. Pertama, limbah industri yang dibuang ke lingkungan masyarakat, dibiarkan DLH begitu saja, dan tidak tanggap,” sesal Arif. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin