Berita Bekasi Nomor Satu

Satgas Penanganan Covid-19 Universitas Bina Insani

CUCI TANGAN: Pengunjung mencuci tangan di fasilitas yang tersedia di Universitas Bina Insani. ISTIMEWA
CUCI TANGAN: Pengunjung mencuci tangan di fasilitas yang tersedia di Universitas Bina Insani. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Universitas Bina Insani telah terbentuk satu tahun lebih. Perannya sangat penting untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Mengunjungi Universitas Bina Insani di masa pandemi Covid-19 ini akan sangat berbeda dibandingkan dengan situasi normal. Selain wajib memakai masker, pengunjung wajib melewati pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas, serta mencuci tangan di fasilitas yang tersedia.

Tak hanya bagi tamu, protokol itu berlaku bagi seluruh warga kampus seperti dosen, mahasiswa maupun tenaga kependidikan. Sarana dan prasarana (sarpras) itu disiapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Universitas Bina Insani sejak Mei 2020 atau sekitar dua bulan setelah Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 Universitas Bina Insani berjumlah 10 orang. Mereka terdiri dari bagian umum, dosen, bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan tenaga kependidikan.

Sementara, saat ini mahasiswa belum dilibatkan dalam Satgas lantaran situasi yang belum memungkinkan. “Tidak banyak yang terlibat, tetapi kita inginkan tugas ini maksimal,” ungkap Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Universitas Bina Insani Shalahuddin kepada Radar Bekasi, Senin (26/7).

Selama ini, Satgas kampus yang berlokasi di Kelurahan Sepanjang Jaya Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ini bertugas memberikan vitamin untuk dosen dan karyawan serta melakukan pemantauan kepatuhan prokes bagi seluruh warga kampus maupun tamu yang hadir ke dalam lingkungan perguruan tinggi.

“Kita memantau kepatuhan dalam melaksanakan prokes,” ucapnya.

Tak hanya itu, Satgas juga terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan 5M; mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas kepada dosen, karyawan, dan mahasiswa.

“Tugas kami terus mengingatkan dengan cara sosialisasi secara daring, karena untuk tatap muka sendiri tidak memungkinkan,” tuturnya.

Menurutnya, Satgas kampus memiliki peran sangat penting meskipun perkuliahan tatap muka belum dapat dilaksanakan karena terus melonjaknya kasus Covid-19. Diantaranya, peningkatan disiplin dosen, karyawan dan mahasiswa serta terpantaunya kasus Covid-19 yang ada di lingkungan civitas akademika.

“Satuan tugas kampus ini untuk menyambungkan komunikasi, jadi kalo ada dosen atau karyawan yang terpapar, kita langsung sigap langsung membantu menangani,” ungkapnya. Selain itu, memastikan proses vaksinasi dapat dilakukan secara merata di lingkungan civitas akademika. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin