Berita Bekasi Nomor Satu

Mahasiswa Diarahkan Ikut Vaksinasi Umum

ILUSTRASI: Proses vaksinasi di Universitas Krisnadwipayana. Mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi diarahkan untuk mengikuti vaksinasi umum yang dilaksanakan di kantor kelurahan maupun puskesmas. DEWI WARDAH
ILUSTRASI: Proses vaksinasi di Universitas Krisnadwipayana. Mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi diarahkan untuk mengikuti vaksinasi umum yang dilaksanakan di kantor kelurahan maupun puskesmas. DEWI WARDAH

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi diarahkan untuk mengikuti vaksinasi umum yang dilaksanakan di kantor kelurahan maupun fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) MPD Bekasi Raya Wawan Hermansyah mengatakan, pihaknya bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV telah mengajukan vaksinasi bagi mahasiswa ke Pemerintah Kota Bekasi. Berdasarkan arahan kepala daerah, mahasiswa bisa melakukan vaksinasi di kelurahan maupun puskesmas terdekat.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke kampus-kampus untuk menghimbau mahasiswa agar mendaftar vaksinasi secara langsung ke tempat yang diarahkan.

“Sosialisasi pasti dilakukan mengingatkan siswa untuk tetap melaksanakan vaksin,” ungkap Wawan kepada Radar Bekasi, Selasa (27/7).

Berdasarkan data yang dihimpun APTISI, terdapat 13 ribu mahasiswa aktif di Kota Bekasi. Karena itu, Wawan menegaskan sosialisasi akan dilakukan secara berkala.

“Harus mengingatkan mahasiswa secara berkala, jadi tidak hanya sekali diingatkan tapi harus diingatkan terus menerus,” katanya.

Ia menyampaikan, proses perkuliahan tahun ajaran baru yang akan dimulai pada September 2021 masih akan dilaksanakan secara daring untuk satu semester ke depan.

“Saya rasa masih online dan akan ditunda proses perkuliahan secara tatap muka,” ujarnya.

Namun, lanjut dia, jika pemerintah akan memberikan kebebasan dalam melaksanakan proses perkuliahan secara tatap muka, tentunya akan dilaksanakan secara terbatas.

“Saya rasa kalau memang nantinya ada kebebasan untuk perguruan tinggi tatap muka, mereka yang melaksanakan pasti dilakukan secara terbatas. Seperti dosen dan mahasiswanya harus di vaksin, kemudian mata kuliah tatap muka adalah mata kuliah esensial yaitu yang penting saja,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin