Berita Bekasi Nomor Satu

GTK Dikerahkan jadi Tenaga Administrasi

VAKSIN PELAJAR: Seorang pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 di SMPN 21 Kota Bekasi, Rabu (4/8). GTK dikerahkan menjadi tenaga administrasi dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
VAKSIN PELAJAR: Seorang pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 di SMPN 21 Kota Bekasi, Rabu (4/8). GTK dikerahkan menjadi tenaga administrasi dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dikerahkan menjadi tenaga administrasi dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Kota Bekasi.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, vaksinasi anak diperuntukan bagi siswa jenjang SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs),  dan Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta.

Adapun pelaksanaannya pada 4,6,7,9,10,11 Agustus 2021 dengan total peserta 110.378 siswa. Vaksinasi dilaksanakan di 61 sekolah yang tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi.

SMPN 1 Kota Bekasi menjadi salah satu lokasi vaksinasi anak. Satuan pendidikan yang berlokasi di Jalan KH Agus Salim Kecamatan Bekasi Timur itu akan mengerahkan sejumlah guru untuk membantu nakes dalam pelaksanaan vaksinasi.

“Kami menurunkan 14 guru yang terbentuk dalam satgas Covid-19 sekolah untuk ikut membantu pelaksanaan vaksinasi,” ujar Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Muktia Wahyudi kepada Radar Bekasi, Kamis (15/8).

Para siswa yang akan disuntik vaksin terlebih dahulu menjalani skrining atau pemeriksaan fisik oleh nakes. Setelah vaksinasi, terdapat proses memasukan data ke komputer untuk penerbitan sertifikat.

Dilibatkannya guru untuk membantu proses memasukan data sekaligus mendampingi siswa saat vaksin. “Jadi (guru), tugasnya hanya membantu saja, biar prosesnya cepat,” katanya.

Vaksinasi di SMPN 1 Kota Bekasi yang dijadwalkan pada 10 Agustus 2021 tidak hanya diperuntukan bagi siswa sekolah tersebut. Tetapi juga bagi para siswa SMPN 3 Kota Bekasi yang lokasinya berdekatan.

“Ada 2.179 siswa SMPN 1 dan SMPN 3 yang akan melaksanakan proses vaksinasi,” tukasnya.

Kepala SMP PGRI 2 Kota Bekasi Mamun Murod mengatakan, pihaknya menerjunkan dua guru untuk melakukan pendataan siswa yang akan divaksin.

“Hanya bantu input data, kan cukup makan waktu juga tuh. Selain itu guru juga kita minta untuk mendampingi siswa dalam pelaksanaan vaksinasi,” ujarnya.

Dalam proses pendataan, peserta vaksinasi harus mengisi kartu kendali yang diberikan oleh puskesmas, seperti menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan membawa surat pernyataan orang tua.

Oleh karenanya dalam proses vaksinasi, siswa tidak perlu lagi mengisi data-data secara mandiri. Karena prosesnya pengisian data sudah dibantu oleh pihak sekolah.

“Jadi guru yang ngisi, siswa tinggal vaksin saja dan tentu pelaksanaannya di dampingi oleh guru,” ucapnya.

Tidak semua siswa PGRI 2 Kota Bekasi mengikuti vaksinasi. Dari total 80 siswa, terdata hanya 39 siswa yang akan mengikuti vaksinasi di SMP Martia Bhakti pada Jumat (6/8).

“Hanya 50 persen saja, karena ada yang sakit, ada yang tidak diizinkan orang tua dan ada juga yang usianya belum mencapai 12 tahun,” ungkapnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin